Senin, 10 September 2007

Dan..Simpul Pun Terlepas...

Sedih….
Sebuah kata yang begitu terupaya untuk dihindari
Itulah iklim jiwa saat ini
Kesedihan yang tak mampu terlukis
Kesedihan yang serentak hadir dalam deretan jam

Ya…semua terjadi atas ijin Allah
Dan inilah jawaban atas do’a-do’a yang terpanjat
Agar Allah menjadikan diri ini ikhlas
Dan yakin inilah yang terbaik..
Terbaik untuk diri yang pandir
Terbaik untuk dakwah
Dan kebaikan-kebaikan yang lain

Karena hanya Allah yang bisa memahami

Hanya Allah, tiada yang lain

Sekalipun itu adalah aku

Aku hanyalah manusia lemah
Yang hanya bisa berharap dan berencana

Yang hanya bisa meminta dan merintih

Yang hanya bisa berangan-angan tanpa bisa mewujudkan

Inilah aku...
Yang hanya bisa menangis menghadapi semua ini
Yang hanya bisa pasrah menerima ketentuan ini
Karena aku...aku hanyalah lemah


Karena hidup tidak pernah terhenti dari kisahnya
Karena perjuangan tidak pernah terhenti sampai kemenangannya

Karena asa dan cita-cita tidak pernah redup hingga nafas menyentuh titik pemberhentiannya


Bangkitlah..
Mulailah hari baru..
Tatap matahari esok dengan segala optimisme..
Ketahuilah, kesedihan ini akan berlalu seiring waktu..
Tapi waktu tidak akan menunggu kita bila kita diam terpekur tak berbuat sesuatu..
Bangkitlah, untuk sebuah perubahan yang lebih baik..
Hidup yang lebih baik dari hari ini..
Jangan tertinggal oleh orang-orang yang berlari mengejar masa depannya..
Meninggalkan kita dalam lubang keterpurukan yang secara sadar telah kita gali sendiri...


Tidak ada komentar: