Minggu, 14 Juni 2009

Ketika Harus Memilih...

Baik atau buruk, hitam atau putih, surga atau neraka, kesatria ataupun pecundang... semua adalah pilihan yang 'memaksa' kita untuk menentukan keputusan kemana diri kita akan cenderung kepada salah satu diantara dua pilihan itu. Namun bagaimana ketika 'terpaksa' untuk tidak memilih diantara pilihan-pilihan itu... Rasanya mustahil, bagaimana tidak..keputusan untuk tidak menentukan pilihan yang ada, pada akhirnya tetap akan berpengaruh pada pilihan yang tersedia.

Kawan, belajar pada apa yang telah dialami negeri kita beberapa bulan lalu.. berkaitan dengan pemilu legislatif...banyak pihak yang tidak menggunakan hak pilihnya... tak apalah, kalo itu karena masalah teknis seperti tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap, atau waktu yang tak bisa terkompromi karena harus pulang kampung dulu hanya untuk mencontreng. Kalo karena teknis, saya menganggap itu sebagai keterpaksaan untuk tidak memilih. Tapi bagaimana jikalau menyangkut ideologi...karena tak ada wakil yang tak layak pilih...??

Sebagaimana ilustrasi di atas, golput tetap akan bermuara pada salah satu pilihan. Muara yang bermakna dukungan. Golput hanyalah pilihan dari orang-orang yang tak mampu memunculkan alternatif terbaik. Maka apakah terdapat beda antara golput dengan putus asa??

Harapan itu masih ada kawan... selama ruh masih berkuasa dalam raga, maka selama itu pula harapan akan senantiasa ada. Jika diantara pilihan-pilihan itu baik, maka pasti ada yang lebih baik. Diantara yang lebih baik- yang lebih baik, pasti ada yang terbaik. Demikian halnya dengan keburukan. Jika pilihan-pilihan yang ada itu semuanya buruk, pasti ada keburukan yang paling sedikit... dan itulah sejatinya yang harus kita pilih. Memilih yang kebaikannya paling banyak, atau memilih yang keburukannya paling sedikit.

Mengapa harus memaksakan diri untuk mengambil pilihan yang tersedia ?? sekali lagi bukankah secara naluri kita tidak ingin yang buruk menjadi pemenang bukan ??.. Maka bukanlah golput itu sebagai jawaban atas pilihan sulit, tetapi bisa jadi golput itu justru mengalahkan kebaikan yang seharusnya menang.. Pilihan yang seharusnya diarahkan pada kebaikan, tetapi ia hilang, dan pada akhirnya yang buruklah yang jadi pemenang..

Intinya, menentukan pilihan harus didasarkan pada beragam pertimbangan, menimbang kebaikan dan keburukan yang menyertainya. So, mari berpikir bijak kawan...pilihan itu selalu ada, dan tidak memilih itu bukanlah termasuk di dalamnya..

Lebih Lanjut..

Sabtu, 06 Juni 2009

Arti menjadi diri...

Tak terasa usia tengah menjelang seperempat abad, begitu banyak hal-hal yang menghiasi perjalanan hidup melengkapi lembar kisah perjuanganku. Hmm..kali ini aku tidak hendak menceritakan tentang aku... hanya sebuah pendapat dari kondisi yang terjadi akhir-akhir ini..

Begitu beragam pola pikir manusia, begitu beragam isi hati manusia, baik, kurang baik, sangat baik, cukup baik, buruk sekali...ada sajalah...dan semua menyatu di atas benda yang berputar ini...bumi. Sunnatullah, karena inilah Allah mengutus manusia menjadi khalifah di muka bumi... Tentunya perintah ini ditujukan untuk orang-orang yang berakal, orang yang sadar,... Nah seberapa banyak orang yang memenuhi kriteria ini ??

Ketika sesama manusia saling mencurigai, saling menghujat, saling menjatuhkan, maka hanya orang-orang yang bersabar yang bisa tegak berdiri... Dan ketika saudara seiman kita bertanya ,"anda ini percaya saya atau percaya media ??"...maka cukup bagi kita tentunya bahwa pertanyaan ini sebagai cambuk bagi prasangka kita... Jelas media yang memutarbalikkan fakta itu bukanlah media yang berwatak islam... Maka, apakah kita akan terus memelihara prasangka terhadap saudara kita, sementara sebagian besar prasangka adalah dusta...dan demikianlah Allah mengatakan...

Lebih Lanjut..

Jumat, 05 Juni 2009

Waaaawww...lama ndak ngisi...^_^

Assalamu'alaykum...

Lama ndak ngisi blog ni.. dah ada kesibukan lain...hihi..

Anyway, ane ingin ucapin Barokallaahu Laka Wa Baroka 'Alayka Wa Jama'a Baynakuma fii Khoyr untuk mbak Layla dan Pak Nur, serta Linda dan Pak Hidayat...moga jadi keluarga sakinah, mawaddah, wa rohmah..

Lebih Lanjut..