Selasa, 22 Januari 2008

Saat sedikit saja kelalaian itu disengaja...

Jam menunjukkan pukul 7.45.. dengan penuh semangat aku bergegas menyiapkan diri menuju sebuah masjid untuk mengikuti kajian, berangkat bersama salah seorang teman yang sedang menunggu di persimpangan jalan..

Sampai di masjid, ternyata pagar masih terkunci, sembari kucari kacamata dalam tasku, namun aku baru ingat bahwa kacamata itu tertinggal di kontrakan...

Akhirnya aku harus pulang kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal...

Selesainya...aku segera menuju ke masjid kembali karena tak ingin ketinggalan materi...namun..
Dipersimpangan jalan tempat aku bertemu dengan temanku tadi, motorku terserempet...dan...gubrak!!!....aku serta orang yang menabrakku terjatuh...

Alhamdulillah aku masih bisa segera bangkit, meski dengan pakaian kotor terkena lumpur jalan yang basah, sementara orang yang menabrakku belum bisa terbangun,...sepertinya shock...sedangkan jalanan mulai macet...Aduuh..

Aku bermaksud belok ke arah kanan sementara orang yang menabrakku itu dari arah lurus menuju arah yang sama...sepenglihatanku sich...waktu aku belok nggak ada kendaraan dari arah lurus...eh ndak tahunya langsung nabrak...

Yach...jadinya aku dianggap salah karena nggak liat-liat...tapi ya sudah...akhirnya mas penabrak kubiayai pengobatannya dan perbaikan motor...

Ya..Allah...hari-hari yang sulit, karena saat ini aku sedang menghemat uang saku untuk keperluan skripsi...Namun saat kejadian itu ada dua orang sahabat yang kebetulan lewat dan alhamdulillah mereka memberi bantuan yang cukup banyak...dan membantu mengurusi mas penabrak, sementara aku harus pulang ke kontrakan lagi....hanya lecet dan memar yang kualami...Setelah membersihkan diri, aku kembali berangkat menuju tempat kajian,...Tapi 'mbak'ku ternyata tahu apa yang terjadi denganku, dan beliau menuju ke kontrakan untuk menjengukku...(pas rame orang lagi kontrakannya :( ...)...Jadi sungkan...

Kemudian menyelesaikan permasalahan dengan mas penabrak-orang papua yang kebanyakan dieeem saja waktu diajak bicara...sepertinya lagi bingung...

Karena tidak sabar menunggu aksi diamnya, kutinggalkan uang ke mas tadi, meski beliaunya ga mau terima...tapi akhirnya terima juga...

Sampai di masjid...
Ku sedikit meraba kondisi diri saat itu...terharu...
Aku ingat... bahwa aku belum tilawah seusai sholat subuh...
Barangkali itu yang menyebabkan hati ini begitu tidak tenang menjalani hari itu...
sepele...tapi benar-benar beda rasanya...
kelalaian yang disengaja, namun begitu terasa akibatnya...
Ya..Rob...maafkan aku...

Lebih Lanjut..

Harapan dan Doa YangTak Pernah Putus, Membuat Warga Ghaza Bertahan

Selasa, 22 Jan 08 10:12 WIB

Lebih dari satu setengah juta warga Ghaza mencoba bertahan dan menyesuaikan diri hidup tanpa listrik dan makin menipisnya kebutuhan sehari-hari seperti air bersih dan makanan. Banyak di antara warga Ghaza hari Senin kemarin berpuasa. Namun himpitan dan penderitaan yang mereka alami, tidak menggoyahkan keimanan dan keyakinan mereka bahwa Allah swt akan selalu melindungi dan mengulurkan tanganNya.


Tak ada lagi yang bisa dilakukan warga Ghaza menghadapi kekejaman dan blokade ekonomi tanpa ampun yang dilakukan rejim Zionis Israel yang sudah berlangsung selama empat hari ini. Hanya harapan yang kini tersisa di hati mereka dan doa yang senantiasa dipanjatkan.
"Ya, Allah yang Maha Besar, kami sudah tidak mampu lagi berkata-kata dan nafas kami terasa sesak untuk mengungkapkan semua kepedihan ini. Namun Engkau yang Maha Tahu penderitaan kami ini, " doa Umi Muhammad sambil meneteskan air mata.


Dengan lilin di tangan kanan dan tangan kiri memegang spanduk, Abu Ahmad, 65, menggumamkan harapannya, "Allah-lah penolong kami. Saya yakin Allah tidak akan membiarkan kami bersedih menghadapi situasi yang berat ini." Spanduk bertuliskan "Cabut blokade pembunuh ini" yang dipegang Abu Ahmad seolah cuma tulisan tanpa arti, padahal itulah jeritan hati warga Ghaza. Antrian di toko-toko roti terlihat selama tiga hari ini di Ghaza. Pabrik-pabrik dan tempat pengisian bahan bakar sudah tidak beroperasi lagi, sejak rejim Zionis memperketat blokade jumat pekan kemarin, dengan menutup semua perbatasan di Ghaza, sehingga pasokan bahan bakar, makanan bahkan bantuan kemanusiaan tidak bisa mengalir ke Ghaza.



Yang memprihatinkan, dunia internasional, utamanya negara-negara Barat yang selama ini sibuk mendamaikan Israel-Palestina diam melihat kekejaman rejim Zionis Israel yang bukan hanya membuat warga Ghaza kelaparan, kegelapan, kekurangan obat-obatan, bahkan membantai warga Ghaza yang sudah tak berdaya.
"Tak ada seorang pun yang mengulurkan bantuan, air mata dan tangisan kami tak membuat hari mereka tergerak, " ujar Abu Ahmad prihatin.


Sejak Senin kemarin, banyak warga Ghaza yang memilih berpuasa menghadapi kesulitan mereka. Begitupula para tahanan warga Palestina di penjara-penjara Israel, sebagai bentuk solidaritas mereka pada warga Ghaza. Dalam pernyataan bersama mereka mengatakan, "Hati kami hancur, kami tak berdaya untuk membantu mereka."


Untuk tetap membangkitkan semangat dan menguatkan hati warga Ghaza, seruan agar warga Ghaza tetap tabah disiarkan lewat radio-radio dan mikrofon.


Di malam hari, warga Ghaza yang menghabiskan malamnya di masjid-masjid, berdoa agar Allah swt segera mengakhiri penderitaan mereka, melindungi para janda-janda tua, anak-anak dan para pasien yang kini dalam kondisi sekarat akibat blokade rejim Zionis.


Seorang imam masjid di Ghaza tidak bisa menahan emosinya dan melontarkan kemarahannya pada dunia. "Apakah Anda tuli? Tidakkah kalian mendengar suara tangis para ibu dan anak-anak? Tidakkah mereka mendengar tangisan para tahanan dan mereka yang tertindas?" tandas Syaikh Waed al-Zordi, imam masjid Al-Omari di Ghaza.


Semoga Allah swt senantiasa memberikan kekuatan dan melimpahkan kasih sayangNya pada saudara-saudara kita di Ghaza, serta membalas semua kesabaran mereka.


sumber : eramuslim.com

Lebih Lanjut..

Senin, 21 Januari 2008

Berhati-hatilah Dengan Salam....!!


Mungkin karena kesibukan, diantara kita sering menyingkat ucapan “salam” yang arti awalnya doa keselamatan justru menjadi “cacian” dan kata “jorok”. Lho bagaimana bisa?



Ucapan ”Assalamu’alaikum”, السلام عليكم, merupakan anjuran agama, dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan salam dapat menjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang mengucapkan salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR Muslim dari Abi Hurairah]


Saya seringkali menerima sms atau e-mail dari beberapa kawan dan juga beberapa ustadz yang mengawali salamnya dengan singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti "Asw" atau "Aslm". Ada yang sedikit lebih panjang seperti ; “Ass Wr Wb” atau “Aslmwrwb” . Namun yang sering saya dapatkan, adalah singkatan "Ass". Singkatan terakhir ini paling umum dan paling sering digunakan. Bagi saya, ini adalah singkatan yang tidak enak untuk dibaca, terlebih kalau mengerti artinya.

Marilah kita simak singkatan ini. Dalam kamus linguistik yang saya punya, arti dari kata Ass yang berasal dari bahasa Inggris itu adalah sebagai berikut;
“Ass” berarti: Pertama, kb. (animal) yang artinya keledai. Kedua, orang yang bodoh. Don't be a silly (Janganlah sebodoh itu). Dan ketiga, Vlug (pantat).

Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do’a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain. Maka, apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan "Ass", secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.


Kita paham, mungkin banyak orang diantara kita cukup sibuk dan ingin cepat buru-buru menulis pesan. Barangkali, singkatan itu bisa mempercepat pekerjaan. Karena itu, penulis menyarankan, jika memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan kalimat lengkap karena sedang menyetir di jalan, misalnya, solusinya cukup mudah adalah menulis pesan to the point saja. Tulislah “met pagi, met siang, met malam dan seterusnya. Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari doa keselamatan Assalamu'alaikum menjadi "Ass" (pantat).

Jangan sampai awalnya kita ingin menyampaikan doa keselamatan yang terjadi justeru sebaliknya, mendoakan keburukan. Kalau boleh saya mengistilahkah, niat baik ingin berdoa, jadinya malah ucapan kotor.

Ucapan salam adalah ucapan penghormatan dan doa. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka seharusnya kita membalas dengan sebuah penghormatan pula yang lebih baik, atau minimal, balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.

Hasa saja, kalau kita mengganti ucapan kalimat salam arti awalnya sangat mulia, maka, yang terjadi adalah sebaliknya, salah dan bisa-bisa menjadi umpatan kotor.
Karena itu, jika tidak berhati-hati, mengganggati ucapan Assalamu’alaikum (Semoga sejahtera atasmu) dengan menyingkatnya menjadi “Ass” (pantat), ini mirip dengan mengganti doa yang baik dengan mengganti dengan bahasa jalanan orang Jakarta, yang artinya kira-kira, berubah arti menjadi (maaf) “Pantat Lu!”Singkatan ala Rasulullah

Meski nampak sederhana, ucapan salam sudah diatur oleh agama kita (Islam). Ucapan Assalamu alaikum السلام عليكم dalam Bahasa Arab, digunakan oleh kaum Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW, intinya untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Mengucapkan salam, hukumnya adalah sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk menjawabnya. Itulah agama kita.

Sebelum Islam datang, orang Arab terbiasa menggunakan ungkapan-ungkapan salam yang lain, seperti Hayakallah. Artinya semoga Allah menjagamu tetap hidup. Namun ketika Islam datang, ucapan itu diganti menjadi Assalamu ‘alaikum. Artinya, semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa.

Ibnu Al-Arabi didalam kitabnya Al-Ahkamul Qur’an mengatakan, bahwa salam adalah salah satu ciri-ciri Allah SWT dan berarti "Semoga Allah menjadi Pelindungmu".
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasul bersabda, “Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman hingga kamu saling mencintai (karena Allah). Apakah kamu maujika aku tunjukkanpada satu perkara jika kamu kerjakan perkara itu maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kamu!” (HR. Muslim)

Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)

Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.” Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86. Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik.

Bedanya agama kita dengan agama lain, setiap Muslim ketika mengucapkan salam kepada saudaranya, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala).

Dalam kaidah singkat menyingkat pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah SAW, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah SAW lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan,” ujar beliau.

Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah SAW, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa baraokatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah].

Nah dari tiga singkatan itu silahkan Anda pilih yang mana yang Anda inginkan tanpa harus menyingkatnya sendiri yang justru bisa menghilangkan nilai pahalanya. Tentu saja, jangan Anda lupakan, tiga singkatan itu sudah rumus dari Nabi yang dipilihkan untuk kita.

Satu hal lagi yang perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu'alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu'alaikum.
Karena apa ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan "Assaamu 'alaika ya Muhammad" (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).
Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum". Maka nabi berkata, "Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu 'alaikum, maka jawablah dengan wa 'alaikum (Dan semoga atas kalian pula)." [HR. Bukhari]

Tulisan ini, mungkin nampak sederhana. Meski sederhana, dampaknya cukup besar. Boleh jadi, kita belum pernah membayangkannya selama ini. Nah, setelah ini, sebaiknya alangkah lebih baik jika memulai kembali menyempurnakan salam kepada saudara kita. Tapi andaikata memang kondisi tak memungkinkan, sebaiknya, pilihlah singkatan yang sudah dipilihkan Nabi kita Muhammad SAW tadi. Mungkin Anda agak capek sedikit tidak apa-apa, sementara sedikit capek, 30 pahala kebaikan telah kita kantongi.


sumber : hidayatullah.com


Lebih Lanjut..

Kamis, 10 Januari 2008

SELAMAT TAHUN BARU 1429 H

Semoga kita termasuk ke dalam Golongan orang-orang yang berHIJRAH
Hijrah dari kekufuran nikmat menjadi syukur nikmat
Hijrah dari kebodohan ke berilmu
Hijrah dari kefasikan menjadi ahlu ibadah
Hijrah dari kemiskinan hati kepada kelapangan qolbu
Hijrah dari kemiskinan harta pada keberlimpahan rizki yang barokah
Hijrah dari keterpasungan duniawi kepada kecintaan pada Sang Rabb
Semoga kita selalu dalam Ridho Allah SWT, dan
Di tahun yang baru ini lebih meningkat syukur dan amal ibadah kita

Semoga semakin tambah tahun ..
Semakin banyak ilmu semakin bijaksana..
Semoga kita bisa meneladani makna Rasul berhijrah
Semoga di tahun baru ini membawa keberkahan dan kehidupan yang lebih baik buat kita semua
Semoga tahun ini lebih berkah dan lebih cerah
Mudah-mudahan kita semua selalu dalam lindungan ALLAH SWT
Dan semoga semuanya menjadi lebih baik dan lebih indah

merendahlah,
kau kan seperti bintang-gemintang
berkilau dipandang orang diatas riak air
dan sang bintang nun jauh tinggi
janganlah seperti asap
yang mengangkat diri tinggi di langit
padahal dirinya rendah-hina.
(Alm. Ust. Rahmat Abdullah_Allahummaghfirlahu warhamhu)

dari milis syiar islam

Lebih Lanjut..

Selasa, 08 Januari 2008

Buah Tin Bermanfaat Cegah Kanker

Buah Tin, yang namanya sering disebut-sebut Al-Quran ternyata mengandung zat enzyaldehyde yang bermanfaat melawan sel-sel kanker, demikian penelitian terbaru.

Buah Tin, yang namanya tercantum dalam Al-Quran di samping buah zaitun, disebut-sebut oleh hasil penelitian medis terbaru sebagai buah yang bermanfaat untuk mencegah kanker. Menurut hasil penelitian medis yang disiarkan oleh harian Al-Raya, Qatar, Sabtu (5/1), buah yang besarnya seperti buah kelengkeng itu selain kaya akan kalsium dan potasium, juga mengandung zat enzyaldehyde yang bermanfaat melawan sel-sel kanker.

Buah tin yang rasanya manis itu juga mengandung zat yang sangat penting bagi tubuh manusia karena dapat mengurangi kolesterol jahat, menguatkan jantung dan menormalkan pernafasan bagi penderita sesak nafas.
Buah yang banyak dijumpai di negara-negara Arab itu juga mudah dicerna oleh alat pencernaan, bermanfaat untuk mengobati sulit buang air besar, bermanfaat untuk hati dan limpa.

Buah yang rasanya manis seperti korma ini juga lebih mirip sebagai makanan biasa karena mengenyangkan seperti buah korma ,sehingga warga Arab jarang memasukkannya dalam daftar buah-buahan.

Lebih Lanjut..

Rabu, 02 Januari 2008

Kemanjaan

Oleh : M. Anis Matta, LC

Jika kita hanya membaca biografi pahlawan, atau mendengar cerita kepahlawanan dari seseorang yang belum pernah kita lihat, barangkali imajinasi yang tersusun dalam benak kita tentang pahlawan itu akan berbeda dengan kenyataannya. Itu berlaku untuk lukisan fisiknya, juga untuk lukisan emosionalnya.

Abu hasan Ali Al-Halani Al-Nadwi, yang tinggal di anak benua India, telah membaca tulisan-tulisan Sayyid Quthub, yang tinggal di Mesir. Tulisan –tulisannya memuat gagasan-gagasan yang kuat, solid, atraktif, berani dan terasa sangat keras. Barangkali bukan merupakan suatu kesalahan apabila dengan tanpa alasan kita membuat korelasi antara tulisan–tulisan itu dengan postur tubuh Sayyid Quthub. Penulisnya, seperti juga tulisannya, pastilah seorang laki-laki bertubuh kekar, tinggi dan besar. Itulah kesan yang terbentuk dalam benak Al Nadwi. Tapi ketika ia berkunjung ke Mesir , ternyata ia menemukan seorang laki – laki dengan perawakan yang kurus, ceking dan jelas tidak kekar. Begitu juga dengan potret emosi seorang pahlawan. Kadang–kadang ketegaran dan keberanian para pahlawan membuat kita berpikir bahwa mereka sama sekali tidak mempunyai sisi – sisi lain dalam dirinya, yang lebih mirip dengan sisi – sisi kepribadian orang – orang biasa. Misalnya, kebutuhan akan kemanjaan.

Umar bin khattab mengajar sesuatu yang lain ketika beliau mengatakan : "jadilah engkau seperti seorang bocah didepan istrimu". Laki – laki dengan postur tubuh yang tinggi, besar, putih dan botak itu yang dikenal keras, tegas, berani dan tegar, ternyata senang bersikap manja didepan istrinya. Mungkin bukan cuma Umar. Sebab Rasulullah SAW, ternyata juga melakukan hal yang sama. Adalah Khadijah tempat ia kembali saat kecemasan dan ketakutan melandanya setelah menerima wahyu pertama. Maka kebesaran jiwa Khadijah yang senantiasa beliau kenang dan yang memberikan tempat paling istimewa bagi perempuan itu dalam hatinya, bahkan setelah beliau menikahi seorang Aisyah. Tapi beliau juga sering berbaring dalam pangkuan Aisyah untuk disisiri rambutnya, bahkan ketika beliau sedang i'tikaf dibulan Ramadhan.

Itu mengajarkan kita sebuah kaidah, bahwa para pahlawan mukmin sejati telah menggunakan segenap energi jiwanya untuk dapat mengukir legenda kepahlawanannya. Tapi untuk itu mereka membutuhkan suplai energi kembali. Dan untuk sebagiannya, itu berasal dari kelembutan dan kebesaran jiwa sang istri. Kemanjaan itu, dengan begitu, barangkali memang merupakan cara para pahlawan tersebut memenuhi kebutuhan jiwa mereka akan ketegaran,
keberanian, ketegasan dan kerja – kerja emosi lainnya. Kepahlawanan membutuhkan energi jiwa yang dasyat, maka para pahlwan harus mengetahui dari mana mereka mendapatkan sumber energi itu. Petuah ini agaknya tidak pernah salah :" dibalik setiap laki – laki agung, selalu berdiri wanita agung" dan mengertilah kita, mengapa sastrawan besar besar Mesir ini, Musthafa Shadiq Al Rafii, mengatakan "kekuatan seorang wanita sesungguhnya tersimpan dibalik kelemahannya" .

So, banggalah jadi wanita ^_^

sumber : milis sehati

Lebih Lanjut..

TAHUN BARU, SEMANGAT BARU

Awal tahun hijriah merupakan momentum yang sangat penting dalam sejarah Islam. Sukses da’wah Rasulullah SAW diawali dengan hijrahnya beliau bersama para sahabat ke Yastrib yang kini bernama Madinah. Rasulullah telah menamakan bulan Muharam sebagai bulan Allah (shahrullahi). karena kemuliaan dan kelebihan bulan ini karena sesungguhnya Allah SWT tidak merujukkan kepadaNya melainkan oleh golongan khusus di kalangan makhluk - makhlukNya.

Menurut Al-Hassan Al-Basri r.a sesungguhnya Allah telah membuka lembaran tahun baru di dalam takwim Islam dengan bulan Muharram. Tidaklah terdapat bulan yang lebih mulia dalam takwim Islam. Mengapa bulan ini dinamakan bulan Allah, sebab besarnya kehormatannya / kemuliaannya setelah bulan Ramadhan.

Muharam, bulan yang tiba-tiba menghentak batin kita untuk segera mengenang peristiwa besar dalam sejarah, yaitu peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW. dari kota Makkah menuju kota Madinah.

Setiap awal tahun tahun hijriyah seperti ini kita seharusnya sebagai umat Islam segera membangun semangat baru untuk meningkatkan ketakwaan dalam diri kita. Meningkatkan ketaatan kepada Allah. Dan kita segera mengucapkan pada hari-hari yang telah lewat dari tahun hijriyah sebelumnya: “Selamat jalan, selamat menjadi teguran sejarah atas segala kekurangan dan kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang telah menyebabkan malapetaka dan kesengsaraan terhadap hidup kami di dunia maupun di akhirat.”

Apa yang menarik dari setiap kita memasuki tahun baru adalah munculnya kesadaran baru dalam diri kita.

Kesadaran akan beberapa hal:
Kesadaran bahwa diakui atau tidak usia kita telah berkurang. Sementara investasi pahala untuk simpanan di akhirat masih sangat tipis, dibanding nikmat-nikmat Allah yang setiap detik selalu mengalir. Tiada putus-putusnya. Dari segi ini saja kita seharusnya merasa malu, di mana kita yang mengaku sebagai hamba Allah tetapi dalam banyak hal orientasi kita menkonsumsi nikmat-nikmat Allah dan lupa bersyukur kepadaNya, bahkan kita sering mengaktualisasaikan diri kita sebagai hamba dunia. Kita masih saja lebih banyak sibuk menginvestasi kepentingan dunia dari pada investasi untuk akhirat. Dengan datangnya tahun baru ini, semoga semangat untuk membangun kemegahan akhirat lebih kuat dari semangat untuk membangun kemegahan dunia.

Tahun hijriyah berjalan seirama dengan perjalanan sejarah Rasulullah SAW. Sungguh banyak peristiwa besar dalam sejarah Islam yang hanya terekam dalam bulan-bulan hijriyah. Seperti awal turunnya Al-Qur’an, titik permulaan hijrah, tanggal kemenangan dalam perang Badar dan lain sebagainya. Hari-hari besar Islam, seperti hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, sangat terkait dengan penanggalan hijriayah ini.

Dalam arti kata lain kita akan menjadi pribadi yang pandai membangun masa depan dengan pijakan masa lampau yang kokoh dan benar. Dan kita dengan langkah ini tidak mengulang kesalahan dan kecelakaan masa lalu. Sebagaimana yang tersebut dalam sebuah riwayat: “Seorang mu’min tidak akan pernah terjerumus dalam jurang yang sama dua kali”. ( HR Muslim)

Dengan demikian, adalah kesadaran yang benar jika dalam permulaan tahun baru hijriyah ini, kita umat Islam membangun tekad baru, untuk meningkatkan ketakwaan dan ketaatan kepada Allah. Karena hanya dari tekad inilah segala krisis yang pernah kita lalui pada tahun-tahun sebelumnya akan bisa diatasi. Selamat memulai tahun baru hijriyah dan selamat membangun masa depan umat ini dengan ketakwaan yang hakiki.

***

Keutamaan Bulan Muharram

Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan (diharamkan) oleh Allah swt sejak diciptakannya langit dan bumi yaitu (Dzulqa’dah Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) maka dilarang untuk berperang didalamnya. Allah berfirman:

“Sesunggunhnya jumlah bulan di kitabullah (al quran) itu ada dua belas bulan sejak Allah menciptakan langit dan bumi, empat diantaranya adalah bulan-bulan haram” (QS. At Taubah: 36).

Pada bulan muharram ini kita disunnahkan untuk berpuasa, dan itu merupakan puasa yang paling utama setelah puasa ramadhan, Rasululllah SAW bersabda:

Dari Abu Hurairah ra Rasululllah rBersabda: “Sebaik-baik puasa setelah puasa ramadhan adalah puasa dibulan muharram, dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam” (HR. Muslim).

Dalam hadits lain beliau menjelaskan bahwa puasa pada hari ‘asyura (10 Muharram) bisa menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah lewat.

Dari Abu Qatadah ra. Rasululllah pernah ditanya tentang puasa hari ‘asyura, beliau bersabda: “Saya berharap ia bisa menghapuskan dosa-dosa satu tahun yang telah lewat” (HR. Muslim).

Hanya saja puasa dibulan ini ada beberapa tingkatan, yang paling sempurna adalah Berpuasa tiga hari, sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, yaitu puasa tanggal 9,10 dan 11 Muharram.

Tingkat kedua yaitu berpuasa pada hari itu dan satu hari sesudah atau sebelumnya, yaitu puasa tanggal: 9 dan 10, atau 10 dan 11.

Tingkat ketiga yaitu puasa pada tanggal 10 saja, hal ini karena ketika Rasulullah memerintahkan untuk puasa pada hari ‘asyura para sahabat berkata: itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang yahudi dan nasrani, beliau bersabda: jika datang tahun depan Insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan, akan tetapi beliau meninggal pada tahun tersebut”. (HR. Muslim).

Oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk puasa pada hari-hari tersebut karena ia mempunyai fadhilah yang sangat besar, karena setiap kita sangat membutuhkan ampunan dari-Nya, betapa banyak dosa yang kita lakukan tiap hari, bahkan setiap saat. Akhirnya kita memohon semoga Allah swt. menerima semua amal ibadah kita dan menjadikannya sebagai pemberat timbangan kebaikan kita diakhirat nanti, aamin.

Lebih Lanjut..

Benazir Bhutto: Tewasnya Sang Ratu Dugem

Jumat, 28 Des 07 20:15 WIB

Di penghujung tahun masehi 2007, dunia dikejutkan oleh berita tewasnya pemimpin oposisi Pakistan Benazir Bhutto, yang ditembak oleh seorang penyerang dan kemudian sang penyerang melakukan aksi bom bunuh diri di tengah kerumunan para penggemarnya, Kamis sore (27/12).

Gedung Putih langsung berkabung. Presiden AS George Bush dengan penuh emosional menyampaikan duka cita rakyat Amerika atas kepergian salah seorang sekutunya yang sesungguhnya ingin dijadikan pemimpin baru di Pakistan menggantikan Pervez Musharraf yang dianggapnya sudah tidak bisa lagi seratus persen dikontrol Gedung Putih.

Walau secara resmi Benazir Bhutto beragama Islam, namun dalam kesehariannya sejak kecil hingga menemui kematiannya, Benazir jauh dari nilai-nilai agama yang dianutnya. Bahkan sesaat sebelum dirinya menemui ajal, Bhutto baru saja menyampaikan pidato dalam rapat akbar bersama dengan pendukungnya dan menegaskan, jika dirinya berhasil menjadi pemimpin Pakistan kembali, maka dia akan langsung memimpin pemberangusan gerakan Islam di seluruh Pakistan. Benazir Bhutto menyebut gerakan Islam dengan istilah “Terorisme Fundamentalis”, sebuah terminologi khas Gedung Putih.

“Apakah kita harus meminta orang asing untuk memberangus gerakan fundamentalis di sini? Tentu tidak! Kita akan bersama-sama, aku dan kalian semua, untuk menghabisi kelompok-kelompok fundamentalis yang mendirikan pemerintahan bayangan di Pakistan ini! Kita pasti bisa!” seru Bhutto dari atas podium hanya beberapa saat sebelum dia menemui ajal dengan cara mengerikan.

Ratu Dugem dan Playgirl

Secara resmi, Benazir Bhutto dibesarkan dalam keluarga Islam. Ayahnya, Zulfikar Ali Bhutto adalah Perdana Menteri Pakistan yang tewas digantung oleh Presiden Zia Ul-Haq setelah jenderal ini melancarkan kudeta. Zia sendiri karena sikap politiknya dinilai AS terlalu mengakomodasi kepentingan gerakan Islam, maka CIA membunuhnya lewat suatu operasi rahasia dengan meledakkan pesawat yang ditumpanginya.

Benazir oleh keluarganya di sekolahkan di sebuah yayasan Katholik ala Inggris di Pakistan. Saat usia 16 tahun, Benazir yang tidak mengenakan jilbab disekolahkan ke Radcliffe College di Massachusset, AS. Saat kuliah di Amerika ini, Benazir benar-benar mereguk kebebasan yang tidak bisa dijalaninya di Pakistan. Ia dikenal sebagai seorang gadis yang gemar belanja pakaian yang tengah trendy dan suka bepergian ke pesta-pesta di malam hari dan pulang dengan ditemani pemuda teman kencannya hingga hari beranjak siang.

Dari Amerika, Benazir melanjutkan pendidikannya di Oxford, Inggris, mengambil jurusan Ilmu Hukum dan Politik. Di Inggris gaya hidupnya makin menggila. Benazir termasuk mahasiswa pandai, namun gaya hidupnya juga “meriah”: pesta dugem jalan terus, alkohol dengan setia terus menemani (walau hal ini sempat dibantahnya), juga suka gonta-ganti teman pria. Media Inggris, Dailymail, edisi Jumat (28/12) mengungkapkan sisi gelap kehidupan Benazir dari seorang teman lamanya semasa kuliah di Oxford. Dailymail sendiri menyebut Benazir sebagai “The Oxford Party Girl”.

“Gaya hidup Benazir ketika kuliah di Oxford menjadi parody seorang gadis remaja Muslim, kaya raya, baru melek melihat dunia. Saat dia berpidato dalam kampanye untuk pemilihan Presiden Senat di Oxford, Benazir bahkan mengungkapkan gaya hidupnya yang liberal itu untuk menarik dan mendulang suara dari para pemilih laki-laki, ” demikian Dailymail.

Gaya hidupnya agak berkurang ketika ayahnya tewas di tiang gantungan. Benazir masuk gelanggang politik dengan mengenakan kerudung, sesuatu yang tidak pernah dipakainya ketika di Amerika dan di Inggris. Namun walau berkerudung, sikap politik Benazir sangat American-minded. Dia menjadikan dirinya musuh bagi aktivis Islam di Pakistan dan sahabat setia bagi Amerika.

CIA Dalangnya?

Tidak aneh jika kematiannya ditangisi banyak tokoh-tokoh liberal. Bush pun langsung menuduh kematian Benazir dilakukan oleh terorisme fundamentalis. Padahal penyelidikan saja belum dimulai. Ada banyak dugaan tentang siapa sesungguhnya dalang di balik kematian Benazir. Bisa saja memang dibunuh anggota gerakan Islam, walau yang pertama ini relevansinya sangat meragukan karena tidak ada manfaatnya. Bisa dibunuh oleh Prevez Musharraf sendiri seperti yang banyak ditegaskan oleh para pendukungnya di Pakistan. Atau bahkan bukan mustahil CIA berada di belakang kematiannya.

Bukan tidak mungkin, kematian Benazir memang dirancang jauh hari untuk semakin mengacaukan Pakistan dan menjadikan salah satu negeri Islam terbesar dunia ini pecah dan berkeping-keping. Bukankah di awal tahun 2000-an pernah terendus sebuah dokumen AS yang ingin melenyapkan Pakistan dan Indonesia di tahun 2025?

Dokumen dari hasil kajian strategis yang dipimpin mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat berdarah Yahudi bernama William Cohen, berjudul “Asia Tahun 2025 dan Pengaruhnya terhadap Keamanan Nasional Amerika di Abad 21” dengan tegas memprediksi (baca: menskenariokan) Indonesia dan Pakistan akan hilang dari peta bumi di tahun 2025. Penyebab dari ‘tenggelamnya’ kedua negara tersebut adalah karena konflik internal atau konflik antar suku, golongan, klan, atau agama, separatisme, dan untuk itu semua sebagai syarat mutlaknya adalah ketidak-stabilan ekonomi. Kajian tersebut meramalkan bahwa dalam 25 tahun ke depan, akan terjadi peristiwa berskala besar dan internasional yang akan sangat mempengaruhi keamanan nasional Amerika Serikat.

Amerika sangat berhasrat untuk menguasai Pakistan karena negeri ini memiliki instalasi nuklir. Sedangkan Indonesia, ya kita tahu sendirilah.

Kematian Benazir Bhutto merupakan hal yang amat lumrah dalam dunia politik. Di Indonesia pun ada tragedi Munir yang meninggal karena diracun oleh tangan-tangan kekuasaan. Jadi peristiwa ini sama sekali tidak perlu dibesar-besarkan atau bahkan ditangisi. Biasa sajalah.(Rizki)

www.eramuslim.com

Lebih Lanjut..