Senin, 30 April 2007

Hari yang kutunggu

Alhamdulillah hirobbil 'alamiin

Hari ini aku telah menyelesaikan satu amanah...
Seminar proposal TA...

Ya...subhanallah semoga yang kulalui hari ini benar-benar pertolongan Allah...

Karena seketika setelah aku presentasi dan menjawab pertanyaan dosen penguji...listrik langsung mati..

Dan..revisinya pun tidak banyak...hanya sedikit penambahan penjelasan...
Meski aku sendiri sempat bingung dengan jawabanku atas pertanyaan penguji...karena sebelumnya hanya baca proposalku 1 jam sebelum ke kampus...

Lebih Lanjut..

Senin, 16 April 2007

Kenapa Baru Kurasakan Saat ini

Yach.....kenapa pertanyaan itu muncul saat ini Entahlah...
Sepertinya
melancolis mendominasi karakterku akhir-akhir ini
Tapi apakah kepekaan hanya dimiliki karakter itu ??

Ahh, tidak...setiap orang punya perasaan


Kenapa baru sekarang kurasakan manisnya ukhuwah ??

Kenapa menjelang 'perpisahan' ini baru kurasakan indahnya cinta ??

Rasa itu memang tidak bisa dipaksakan

Allahlah yang menganugerahi perasaan itu


Bila hati tlah disatukanNya
Maka apakah yang mampu menghalangi.
Dan bila hati telah dipisahkanNya Maka siapakah yang mampu menyatukan
Subhanallah..
Itulah kuasa Allah atas diri kita
Yang kita pribadi tak mampu menguasai diri

Ternyata,
Kata-kata 'cinta' yang terucap
Begitu membekas dalam hati

Allah is beautiful & love beauty

Begitu mudah meluluhkan hati seorang hamba

Karena ia lembut seiring dengan pancaran keimanan

Lebih Lanjut..

Sabtu, 14 April 2007

Dibalik sebuah nama

Teringat waktu kerja praktek dulu... bersama seorang temanku, aku mengadakan penelitian di tempat-tempat wisata. kebetulan suatu hari , kami mengunjungi Agrowisata Apel dan Strawberi. seperti biasa.. kami harus menemui kepala pemasaran ataupun HRD manajer. Nah, waktu itu kami disarankan menemui yang namanya pak Paulus, kepala pemasaran (kalau g lupa)
Sambil menunggu beliau, kami meliha-lihat program paket wisata yang ditawarkan.
Cukup mahal juga bagi ukuran kami, paling murah dapat 15.000. Ketika pak Paulus sudah datang, beliau mempersilahkan kami menuju ruangannya.. Ramah juga orangnya, terlihat dari senyumnya... Sembari menuju ruangannya,.. aku berpikir,, 'uhh, ni orang kliatannya non muslim taat... soalnya pake peci bulat persis seperti keuskupan tertinggi di Vatikan sana' Di tengah-tengah perbincangan kami, ada salah seorang tamunya yang masuk ke ruangan itu. tapi cuma sebentar... setelah itu sang tamu tadi pamit sambil mengucapkan 'assalamu'alaykum' Dan pak Paulus, dengan senyum menjawab 'wa'alaykumsalam warohmatullah' (gubrak) Masya Allah.. Ternyata aku bersu'udzon... Hahhh... Memang sebagian prasangka itu adalah dosa... astaghfirullaahal adzim

Lebih Lanjut..

Kamis, 12 April 2007

Belajar Dari Injury Time


Jangan pernah menganggap pertandingan telah usai sebelum peluit panjang berbunyi. Semboyan itulah yang harus selalu dipedomani oleh setiap pemain sepak bola mana pun ketika bertanding. Artinya segala kemungkinan masih bisa terjadi sebelum wasit meniup peluit sebagai tanda pertandingan telah usai. Kemenangan yang telah terbayang di depan mata, bisa lenyap gara-gara tidak waspada pada menit-menit tambahan di akhir waktu pertandingan.

Begitu pula sebaliknya kekalahan yang kelihatannya sudah akan menjadi hasil akhir, bisa berubah menjadi kemenangan yang manis pada akhir pertandingan. Hal ini bisa terjadi jika para pemain dapat memanfaatkan waktu-waktu krusial di akhir pertandingan. Mengapa saat injury time dikatakan sebagai waktu yang sangat krusial?Karena pada saat-saat tersebut banyak pemain sudah mulai lelah dan kehilangan konsentrasi. Banyak di antara mereka sudah puas dengan hasil yang telah dicapai dan berharap pertandingan segera berakhir. Dalam sepekan ini saja paling tidak ada dua kejadian yang mengubah hasil pertandingan penting terjadi pada saat injury time.

Sebagai orang yang beriman kepada taqdir Allah SWT tidak boleh berhenti berikhtiar untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa hingga ajal menjemput kita. Artinya segala sesuatu masih mungkin terjadi sebelum Allah SWT memanggil kita ke haribaan-Nya. Tak ada satu pun manusia yang dapat memastikan bahwa dirinya akan selamat dan senantiasa berada di jalan Allah hingga Malaikat ‘Izrail menjemputnya, walaupun dalam keseharian seseorang kelihatannya senantiasa beribadah dan taat kepada Allah SWT.

Semuanya tergantung dari proses kehidupan yang telah dan sedang kita jalani hingga saat ini. Sifat istiqomah setelah kita beriman kepada Allah SWT merupakan sebuah keniscayaan jika kita ingin menggapai kemenangan pada saat injury time. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat 41 ayat 30 yang artinya

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah”, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “ Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.

Kita tidak tahu kapan saat injury time itu menghampiri kita. Dalam keadaan apa dan sedang di mana tak ada seorangpun yang dapat memastikannya. Oleh karena itu sudah seharusnyalah kita memohon kepada Dzat yang memberikan kehidupan laksana sebuah pertandingan panjang yang melelahkan agar di masa injury time kita keluar sebagai pemenang yaitu mati dalam keadaan Muslim.

Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Muslim” (QS. 3;102).

diambil dari www.eramuslim.com

Lebih Lanjut..

Selasa, 10 April 2007

Bersama Mereka Datang


Tak mudah bagiku menjalani kehidupan akhir-akhir ini.. Ingin rasanya aku berlari dari semua yang menghampiriku. Semua datang secara bersama-sama. Belum selesai akan satu hal, datanglah masalah yang lain. Ketika ku ingat kembali akan hal-hal itu, ingin sekali aku menangis,

Sungguh aku hanya manusia yang lemah.. Aku tercipta sebagai seorang perempuan yang seringkali mengandalkan tangisan sebagai pelepas gelisah.

Ketika aku butuh konsentrasi akademis menjelang purna tugasku,
Dalam amanahku yang lain, aku harus menyelesaikan 5 agenda yang berdekatan dan cukup menguras pikiranku.
Belum lagi aku pun harus menghadapi 'limpahan' masalah dari adik ku.
Sedangkan kebanyakan waktuku sekarang kuisi dengan bekerja di dua tempat yang berbeda...

Semoga ini adalah awal dari kemudahan yang Allah berikan.
Bukankah dalam surat Al-Insyirah, Allah menjanjikan

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"

Dua kali Dia menyebutkan kalimat itu...
dan bukankah perkataan Allah selalu benar..?

kupinta kesabaran..
Ia berikan aku kegelisahan
kupinta kemudahan..
Ia berikan aku kesulitan
kupinta kedewasaan..
Ia berikan aku orang-orang bermasalah
kupinta rizki yang berkah
Ia berikan jalan yang halal
Allah tidak pernah mengabulkan do'a seperti yang kuminta

Tapi do'aku terjawab sudah..

Lebih Lanjut..