Minggu, 29 Juli 2007

Bersama Saudara Sehati....

Sabtu, 27 Juli 2007 jam 06.30 berangkat dari rumah untuk kemudian kumpul di tempat yg sudah dijanjikan bersama temen-temen. Yach paling lambat sich....karena masih cari pinjaman SIM. Meski akhirnya pun gak dapet..^_^ (peace).
Terus berangkat ke tempat tujuan..(Kebun Raya Purwodadi)...dengan 3 kendaraan bermotor (6 orang), yang 2 orang laennya pada naik bis karena tidak satu lokasi dg kami, jadi mereka langsung menuju ke sana. Uff...aku mengendarai motor dengan 2 orang lain yang kalo naik motor super kenceng...alamat nech...aku kudu kenceng juga..masih pagi lagi.
2 motor ada di depan..hingga tidak kelihatan lagi oleh pandanganku. Yach alhamdulillahnya jalan raya menuju kesana tidak asing lagi bagiku..jadi enjoy aja..meski tetap berusaha bisa menemukan mereka di depan mata..(bisa nyampe 100 km/jam)..
Subhanallah..pagi-pagi gini udara masih segar meski dah mulai terkontaminasi juga. Anginnya juga lumayan kenceng...serasa melayang. Kontak-kontakan juga tetap dilakukan sama yang laen terutama buat yang naek bis.
Jam 08.45 nyampe di gerbang kebun raya...Loh, koq cuma 2 orang??? yang 1 motor lagi ??
Eeh..ndak taunya masih mampir2 dulu, tapi lumayan sich mampirnya juga buat beli snack.. :)
tinggal 2 orang yang naik bis nich...koq lama ya...dah gitu ternyata mreka nggak bareng lagi..Alamat nunggu lama nich..dah gitu yang satu ini biasa telat lagi..(he he)
Wah..beli bakso aja deh..sambil menghangatkan tubuh juga. Eh..pas.. yang satu orang dah datang.
Selesai makan bakso 3500 an per porsi, hmm lumayan... standard. Balik lagi ke basecamp..nunggu yg satu orang lagi..
Lama juga.. akhirnya..udahlah..masuk dulu saja
HTM : 3500
PMI :200
parkir : 1000
tapi no fee..^_^ ada yang bayarin...lumayan
sampai di dalam...subhanallah..kami berjalan menantang bukit...di kanan kiri ada hamparan pepohonan..sejuuk banget..
Eit..ada kolam...foto-foto dulu ahh..
Yach..ada yang berduaan...cuek aja..kita buat rame situasi biar mereka g betah..(hi hi ngrecoki ae)...Akhirnya mereka pergi juga..
Foto-foto deh..di meja kursi batu, di jembatan, di bawah pohon buesar....bebasss...ga ada orang..kapan lagi bisa berekspresi...teriak-teriak..tertawa-tawa...lepass smua beban..no syuro..no job...no mentoring...no dauroh...benar-benar "hari keluarga".
Hmmm dah jam 10 nich....yang satu orang lagi belum datang...udah lah kita lanjutkan perjalanan saja..sambil foto-foto di tengah jalan, kayak jalan milik kita saja..biarin..sepi
ehh..ya main ayunan juga..mengenang masa lalu...
Ada HP yang bunyi...pasti dari 6 (ID orang yg keenam berdasar urutan abjad nama diantara kami)
Ehhmmm Hp ku ternyata...benar juga dari 6..
Sambil menunggu 6 berjalan menuju ke arah kami..duduk-duduk dulu ah..sambil nyemil..ada yg tidur-tiduran di rumput..hmm..
Akhirnya nyampe juga 6..wess...orang-orang pada sensi..
jalan lagi..ke arah sungai..percaya aja sama yg depan...dia dah tau seluk beluk daerah ini..
aku, 6, sama 1 berjalan paling belakang yang jadi guide 3..
dah lumayan jauh..naik..turun..tapi banyak turunnya..
wah..lumayan juga nich baliknya nanti..banyak naiknya..
Ehh..dah berhenti..loh mana air terjunnya???
Astaghfirullahaladzim....salah jalan...grrrrr
"Masih bisa dipercaya ga 3 ?"..celetuk seseorang
"Ini tsiqoh apa taqlid nich..?"...sambung 1
balik lagi ke jalan sebelumnya...heheee

oalaah...salah belok...kurang lurus dikit tadi...
ehh..itu suara air...
haaaaa....semangat..semangat..
ada yg pada lari sambil nurunin jalan..ada yg gak juga...
lha gimana mo lari orang sepatu yang dipake saja sepatu kayak mo kondangan pesta..yang ujungnya lancip itu..

wah...yg laen dah ada di jembatan gantung..
ada yg takut juga buat naek..akhirnya nyemil lagi..

lanjut perjalanan lagi..kurang puas....nggak bisa ke air terjun..
wuss...3 orang (3, 6, 7) nekat nurunin tebing buat masuk ke sungai...terjal bgt padahal..
yang laen??...nyemil lagi
haah..ternyata mereka dah di sungai...!! dah basah-basah gitu

lanjut perjalanan lagi..banyak yang berjalan pake sepatu transparan alias kaos kaki
di tengah-tengah perjalanan..hah...berapa pasangan yg berdua-duaan..
tapi biasa...dibuat rame biar mreka terganggu...hi hi
"akhirnya kumenemukan kata-kata yang kucari..!!" sahut 1
"toilet.."jawab 5
"bukan..keluar" timpali 1
eh..ada kios botani..
beli deh buat ummi kami..^_^.. yang g bisa ikut karena ke luar kota..tapi ummi ikut koq pas rihlahnya di surabaya..
selesai akhirnya sholat dhuhur..sembari menghabiskan sisa cemilan...foto-foto lagi

Belum mkan siang nech... akhirnya semua sepakat makan siang di warung lesehan PAK SHOLEH-Pandaan
hmm..tempatnya terpencil juga, tapi jangan tanya yg datang buanyak dan bermobil-mobil.
untungnya pas datang belum banyak orang

pesan ayam bakar 2 ekor..tempe..7 es beras kencur..1 es sinom ...(full team neeh)
sebelum makan...foto-foto dulu..
makan deh sepuasnya..karena makanan tidak di sajikan per piring tapi di buat semacam prasmanan...
subhanallah kenikmatan dunia...
"eh..urunan berapa nich ??" sambung 5
"eh..gak usah"
Alhamdulillah..gratis
praktis pengeluran total q hanya 3500 buat beli bakso belum buat oleh2 orang kontrakan sich
HTM, bensin, makan siang...GRATIS

akhirnya setelah selesai sholat ashar..acara berakhir..banyak yg beli oleh2 buat yg di rumah..beras kencur botol, keripik, kerupuk, banyak deh..

pulang..perjalanan kulalui dg santai..nggak ngebut2 kayak pemberangkatan....
capek juga..
sering salip sama 3 dan 7
eh..mreka berhenti buat beli klengkeng
ehm...pingin juga...
beli leci aja deh...10000/kg

akhirnya sampai di rumah jam 18.00

Lebih Lanjut..

Selasa, 24 Juli 2007

Pertanyaan dan Jawaban

Apa yang kita pikirkan kalau seorang murid yang akan mengikuti ujian, ulangan, testing, dan lain-lain, dia dapat bocoran soal yang akan diujikan sehingga dia sudah tahu apa yang akan ditanyakan dan dia juga sudah tahu apa yang harus dijawab? Mungkin nilainya akan sepuluh.

Atau sembilan setengah. Pokoknya nilainya bagus.

Dalam hidup, kita juga memiliki banyak persoalan. Bahkan kita juga tahu kunci jawabannya.
Soal musibah harus dijawab dengan sabar.
Soal ni'mat harus dijawab dengan syukur.
Soal harta dunia harus dijawab dengan zuhud.
Soal perintah Allah harus dijawab dengan ta'at.
Soal cita-cita harus dijawb dengan istiqomah.
Soal orang tua harus dijawab dengan takrim.
Soal da'wah harus dijawab dengan jama'ah.
Soal kebodohan harus dijawab dengan ilmu.
Soal hari akhir harus dijawab dengan iman.
Soal di kubur harus dijawab dengan amal.
10 soal hidup sudah kita ketahui dan juga jawabannya.

Di kubur nantipun, malaikat akan bertanya pada kita. Pertanyaannya bukan multiple choice yang kadang soal multiple choice saat ujian akhir misalnya, lebih mudah khususnya untuk saya pribadi. Malaikat tidak akan bertanya, "apa kitabmu? a. quran, b. talmud, c. injil, d. semua jawaban salah. pilihlah jawaban yang menurut anda paling tepat."

Malaikat yang akan bertanya adalah munkar dan nakir. Keras dan menakutkan. Kalau saja bukan karena tatsbit dari Allah pada orang mu'min, (Ibrahim : 27) niscaya tidak ada seorangpun yang mampu menjawab pertanyaan kedua malaikat itu meskipun saat di dunia sudah tahu apa yang akan ditanyakan oleh munkar dan nakir dan sudah tahu pula kunci jawabannya.

sumber : milis Sehati

Lebih Lanjut..

Senin, 23 Juli 2007

Imam Ghazali

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya (Teka Teki ) :


Imam Ghazali = "Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?
Murid 1 = " Orang tua "

Murid 2 = " Guru "
Murid 3 = " Teman "
Murid 4 = " Kaum kerabat "
Imam Ghazali = " Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati
( Surah Ali-Imran :185).


Imam Ghazali = " Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?"
Murid 1 = " Negeri Cina "
Murid 2 = " Bulan "
Murid 3 = " Matahari "
Murid 4 = " Bintang-bintang "
Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama".

Iman Ghazali = " Apa yang paling besar didunia ini ?"
Murid 1 = " Gunung "
Murid 2 = " Matahari "
Murid 3 = " Bumi "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka."

IMAM GHAZALI" Apa yang paling berat didunia? "
Murid 1 = " Baja "
Murid 2 = " Besi "
Murid 3 = " Gajah "
Imam Ghazali = " Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah."

Imam Ghazali = " Apa yang paling ringan di dunia ini ?"
Murid 1 = " Kapas"
Murid 2 = " Angin "
Murid 3 = " Debu "
Murid 4 = " Daun-daun"
Imam Ghazali = " Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat "

Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam sekali di dunia ini? "
Murid- Murid dengan serentak menjawab = " Pedang "
Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri "


sumber : mediamusliminfo.com


Lebih Lanjut..

Minggu, 15 Juli 2007

Tanda-Tanda Khusnul Khotimah

Setiap hamba Allah yang berjalan diatas manhajnya yang lurus yang berusaha meneladani kehidupan Rasulullah dan para sahabatnya ajmain tentu sangat mengharapkan akhir kesudahan yang baik.


Allah telah menetapkan tanda-tandanya, diantara tanda-tanda itu adalah:

pertama,mengucapkan kalimah syahadat ketika wafat
Rasulullah bersabda :"barangsiapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan "La ilaaha illallah" maka ia dimasukkan ke dalam surga" (HR. Hakim)

kedua, ketika wafat dahinya berkeringat
Ini berdasarkan hadits dari Buraidah Ibnul Khasib. Adalah Buraidah dahulu ketika di Khurasan, menengok saudaranya yang tengah sakit, namun didapatinya ia telah wafat, dan terlihat pada jidatnya berkeringat, kemudian ia berkata,"Allahu Akbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah bersabda: Matinya seorang mukmin adalah dengan berkeringat dahinya" (HR. Ahmad, AN-Nasai, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan ath-Thayalusi dari Abdullah bin Mas'ud)

ketiga, wafat pada malam jum'at
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah "Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari jum'at atau pada malam jum'at kecuali pastilah Allah menghindarkannya dari siksa kubur" (HR. Ahmad)

keempat, mati syahid dalam medan perang
Mengenai hal ini Allah berfirman:
"Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup di sisi Tuhan-Nya dengan mendapat rezeki, mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikanNya kepada mereka dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka bahwa tidak ada kekawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang beriman" (Ali Imraan:169-171).
Adapun hadits-hadits Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yang berkenaan dengan masalah ini sangat banyak dijumpai diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Rasulullah bersabda:
"Bagi orang yang mati syahid ada 6 keistimewaan yaitu: diampuni dosanya sejak mulai pertama darahnya mengucur, melihat tempatnya didalam surga, dilindungi dari adzab kubur, dan terjamin keamanannya dari malapetaka besar, merasakan kemanisan iman, dikawinkan dengan bidadari, dan diperkenankan memberikan syafa'at bagi 70 orang kerabatnya" (HR.At-Tirmidzi,
Ibnu Majah, dan Ahmad)

2. Seorang sahabat Rasulullah berkata: "Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata: Wahai Rasulullah mengapa orang mukmin mengalami fitnah di kuburan mereka kecuali yang mati syahid? beliau menjawab: Cukuplah ia menghadapi gemerlapnya pedang diatas kepalanya sebagai fitnah" (HR. an-Nasai)

catatan:
Dapatlah memperoleh mati syahid asalkan permintaannya benar-benar muncul dari lubuk hati dan penuh dengan keikhlasan, kendatipun ia tidak mendapatkan kesempatan mati syahid dalam peperangan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: "Barang siapa yang memohon mati syahid kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan menyampaikannya derajat para syuhada sekalipun ia mati diatas ranjangnya"( HR. Imam Muslim dan al-Baihaqi)

kelima, mati dalam peperangan fisabilillah
Ada dua hadist Rasulullah shalallahu alaihi wassalam:
1. Rasulullah bersabda:"Apa yang kalian kategorikan sebagai orang yang mati syahid diantara kalian? mereka menjawab :Wahai Rasulullah yang kami anggap sebagai orang yang mati syahid adalah siapa saja yang mati terbunuh dijalan Allah. Beliau bersabda:Kalau begitu ummatku yang mati syahid sangatlah sedikit. Para sahabat kembali bertanya:Kalau begitu siapa sajakah dari mereka yang mati syahid wahai Rasulullah? beliau menjawab: Barangsiapa yang terbunuh dijalan Allah, yang mati sedang berjuang dijalan Allah, dan yang mati karena penyakit kolera, yang mati karena penyakit perut (yakni disebabkan penyakit yang menyerang perut seperti busung lapar, diare atau sejenisnya) maka dialah syahid dan orang-orang yang mati tenggelam
dialah syahid "(HR. Muslim, Ahmad, dan al-Baihaqi)

2.Rasulullah bersabda: Siapa saja yang keluar dijalan Allah lalu mati atau terbunuh maka ia adalah mati syahid. Atau yang dibanting oleh kuda atau untanya lalu mati atau digigit binatang beracun atau mati diatas ranjangnya dengan kematian apapun yang dikehendaki Allah, maka ia pun syahid dan baginya surga" (HR. Abu Daud,al-Hakim, dan al-Baihaqi)

keenam , mati disebabkan penyakit kolera.
Tentang ini banyak hadits Rasulullah meriwayatkannya diantaranya sebagai berikut:
1. Dari Hafshah binti Sirin bahwa Anas bin Malik berkata:"Bagaimana Yahya bin Umrah mati? Aku jawab: "Karena terserang penyakit kolera" ia berkata:Rasulullah telah bersabda: penyakit
kolera adalah penyebab mati syahid bagi setiap muslim" (HR. Bukhari, ath-Thayalusi dan Ahmad)

2. Aisyah bertanya kepada Rasulullah tentang penyakit kolera. Lalu beliau menjawab;"Adalah dahulunya penyakit kolera merupakan adzab yang Allah timpakan kepada siapa saja yang dikehendaki- Nya kemudian Dia jadikan sebagai rahmat bagi kaum mukmin. Maka tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah kolera lalu ia menetap dikampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang Allah tetapkan baginya pahala orang yang mati syahid"(HR. Bukhari, al-Baihaqi dan Ahmad)

ketujuh,mati karena tenggelam.

kedelapan, mati karena tertimpa reruntuhan/tanah
longsor.
Dalil dari 2 point diatas adalah berdasarkan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wassalam: "Para syuhada itu ada lima; orang yang mati karena wabah kolera, karena sakit perut, tenggelam, tertimpa reruntuhan bangunan, dan syahid berperang di jalan Allah" (HR.Imam Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan Ahmad)

kesembilan, perempuan yang meninggal karena melahirkan.
Ini berdasarkan hadits yang diberitakan dari Ubadah ibnush Shamit radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam menjenguk Abdullah bin Rawahah yang tidak bisa beranjak dari pembaringannya, kemudian beliau bertanya : "Tahukah kalian siapa syuhada dari ummatku? orang-orang yang ada menjawab:Muslim yang mati terbunuh" beliau bersabda: Kalau hanya itu para syuhada dari ummatku hanya sedikit. Muslim yang mati terbunuh adalah syahid, dan mati karena penyakit kolera adalah syahid, begitu pula perempuan yang mati karena bersalin adalah syahid (anaknya yang akan menariknya dengan tali pusarnya kesurga)" (HR. Ahmad, Darimi, dan ath-Thayalusi) menurut Imam Ahmad ada periwayatan seperti itu melalui jalur sanad lain dalam Musnad-nya.

kesepuluh, mati terbakar.

kesebelas, mati karena penyakit busung perut.
Tentang kedua hal ini banyak sekali riwayat, dan yang paling masyhur adalah dari Jabir bin Atik secara marfu': "Para syuhada ada 7: mati terbunuh dijalan Allah, karena penyakit kolera adalah syahid,mati tenggelam adalah syahid,karena busung lapar adalah syahid, karena penyakit perut keracunan adalah syahid,karena terbakar adalah syahid, dan yang mati karena tertimpa reruntuhan(bangunan atau tanah longsor) adalah syahid, serta wanita yang mati pada saat mengandung adalah syahid" (HR. Imam Malik, Abu Daud, An-Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad)

Keduabelas, mati karena penyakit Tubercolosis (TBC).
Ini berdasarakan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wassalam:
"Mati dijalan Allah adalah syahid, dan perempuan yang mati ketika tengah melahirkan adalah syahid, mati karena terbakar adalah syahid, mati karena tenggelam adalah syahid, mati karena penyakit TBC adalah syahid, dan mati karena penyakit perut adalah syahid"(HR.Thabrani )

ketigabelas, mati karena mempertahankan harta dari perampok.
Dalam hal ini banyak sekali haditsnya, diantaranya sebagai berikut:
1. "Barangsiapa yang mati karena mempertahankan hartanya (dalam riwayat lain; Barang siapa menuntut hartanya yang dirampas lalu ia terbunuh) adalah syahid" (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, an-Nasa'i, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

2. Abu Hurairah berkata, seorang laki-laki datang kepada Nabi seraya berkata: "Ya, Rasulullah, beritahukanlah kepadaku bagaimana bila ada seseorang yang datang dan akan merampas hartaku" beliau menjawab: 'jangan engkau berikan' Ia bertanya; bagaimana kalau ia membunuhku? beliau menjawab; Engkau mati syahid. Orang itu bertanya kembali,Bagaimana kalau aku yang membunuhnya? beliau menjawab; ia masuk neraka"(HR. Imam Muslim, an-Nasa'i dan Ahmad)

3. Mukhariq berkata, seorang laki-laki datang kepada Nabi dan berkata :
"ada seorang laki-laki hendak merampas hartaku, beliau bersabda: Ingatkan dia akan Allah. Orang itu bertanya: bila tetap saja tak mau berdzikir? beliau menjawab: Mintalah tolong orang disekitarmu dalam mengatasinya. Orang itu bertanya lagi : Bila tidak saya dapati disekitarku seorangpun? Beliau menjawab:Serahkan dan minta tolonglah kepada penguasa.Ia bertanya: Bila penguasa itu jauh tempatnya dariku? beliau bersabda: berkelahilah dalam membela hartamu hingga kau mati dan menjadi syahid atau mencegah hartamu dirampas" (HR. An-Nasa'i, dan Ahmad)

keempat belas dan keenam belas, mati dalam membela agama dan jiwa.
Dalam hal ini ada dua riwayat hadits sebagai berikut:
1.""Barangsiapa mati terbunuh dalam membela hartanya maka ia mati syahid, dan siapa saja yang mati dalam membela keluarganya maka ia mati syahid, dan barang siapa yang mati dalam rangka membela agama(keyakinannya) maka ia mati syahid, dan siapa saja yang mati mempertahankan darah (jiwanya) maka ia syahid" (HR. Abu Daud, an-Nasa'i, at-tirmidzi, dan Ahmad)

2. "Barangsiapa mati dalam rangka menuntut haknya maka ia mati syahid" (HR. An-Nasa'i)

kelimabelas, mati dalam berjaga-jaga (waspada) dijalan Allah.
Dalam hal ini ada dua hadits dari Rasulullah shalallahu alaihi wasslam :
1."Berjaga-jaga (waspada) dijalan Allah sehari semalam adalah lebih baik daripada berpuasa selama sebulan dengan mendirikan (shalat) pada malam harinya. Apabila ia mati, maka mengalirkan pahala amalannya yang dahulu dilakukannya dan juga rezekinya serta aman dari siksa kubur(fitnah kubur)" (HR. Imam Muslim, an-Nasa'i, Tirmidzi, Hakim dan Ahmad)

2. "setiap orang yang meninggal akan disudahi amalannya kecuali orang yang mati dalam berjaga-jaga dijalan Alllah, maka amalannya dikembangkan hingga tiba hari kiamat nanti serta terjaga dari fitnah kubur" (HR. ABu Daud, Tirmidzi, Hakim, dan Ahmad)

keenambelas, orang yang meninggal pada saat mengerjakan amal shaleh.
Ini berdasarkan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wassalam: "Barangsiapa mengucapkan 'laa ilaaha illallah' dengan berharap akan keridhaan Allah, dan diakhir hidupnya mengucapkannya, maka ia akan masuk surga. Dan, barangsiapa yang berpuasa sehari mengharap keridhaan Allah kemudian mengakhiri hidupnya dengannya (puasa), maka ia masuk surga. Dan barangsiapa bersedekah mencari ridha Allah dan menyudahinya dengan (sedekah) maka ia akan masuk surga" (HR. Ahmad)

tammat walhamdulillahi rabbil alamiin. Mudah-mudahan Allah menjadikan akhir hidup kita husnul khatimah dan memasukkannya dalam golongan orang-orang yang mati syahid amin.

Written by Ummu Raihanah
( dikutip dari kitab "Tuntunan Lengkap Mengurus Jenazah " hal:52-55 M. Nashiruddin Al-Albani, Gema Insani Press, Jakarta,1999 )

Lebih Lanjut..

Sabtu, 14 Juli 2007

Maka Ber-Tahajudlah, Berkhalwat Berdua dengan Tuhan-mu

"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (QS Al-Isra’ 17:79-80)

Dalam Al Qur’an, terdapat banyak ayat yang menuturkan tentang tahajud, perintah mengerjakannya dan keutamaannya.

Kata tahajud sendiri dalam bahasa Arab berarti bergadang, sehingga makna tahajud adalah salat sunah di malam hari yang dilakukan sesudah tidur. Tahajud juga bisa disebut sebagai qiyamullail karena pelaksanaan waktunya malam hari.

Perbedaannya, jika tahajud hanya dilakukan sesudah tidur, qiyamullail bisa dilakukan sebelum maupun sesudah tidur. Selain itu, qiyamullail bisa berupa shalat atau amal ibadah lainnya, seperti tilawah, tasbih atau yang lainnya, sedangkan tahajud hanya berupa shalat saja.

Allah mensifati qiyamullail dengan firman-Nya: ”Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (QS Al-Muzzammil 73:6)

Dalam tafsir Al Azhar, Prof. Dr. Hamka menjelaskan ayat tersebut sebagai berikut: ”Karena di waktu malam gangguan sangat berkurang. Malam adalah hening, keheningan malam berpengaruh pula kepada keheningan fikiran. Di dalam suatu hadits Qudsi, Allah berfirman, bahwa pada sepertiga malam terakhir Allah turun ke langit dunia untuk mendengarkan keluhan hamba-Nya yang mengeluh, untuk menerima taubat orang yang taubat dan permohonan maghfirah (ampunan) hamba-Nya yang memohonkan ampun. Maksudnya ialah bahwa hubungan kita dengan langit pada waktu malam adalah sangat dekat.”

Tahajud maupun qiyamullail merupakan ibadah yang menghubungkan hati kita dengan Allah. Ketika suara-suara telah lenyap dan mata-mata telah terpejam serta orang-orang tertidur lelap di pembaringannya, orang yang melakukan qiyamullail menjauhkan diri mereka dari kasur-kasur empuk dan dipan-dipan mewah lagi nyaman untuk menghidupkan malam dengan berkhalwat berdua dengan-Nya.

Oleh karena itu, Allah menyanjung dan mengistimewakan mereka melalui firman-Nya: ”(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS Az-Zumar 39:9)

Rasulullah SAW sendiri selalu menjaga qiyamullail, selalu mengerjakan qiyamullail sampai telapak kaki beliau bengkak. Padahal, beliau telah mendapat jaminan ampunan bagi semua dosanya baik yang telah lewat maupun yang akan datang.

Ketika ditanyakan kepada beliau, maka jawabnya, ”Tidak pantaskah aku untuk menjadi seorang hamba yang pandai bersyukur.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Qiyamullail merupakan sunnah muakadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah dengan sabdanya, "Hendaklah kamu melaksanakan qiyamullail karena qiyamullail itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kita, sarana pendekatan kepada Allah, penghapus keburukan, pencegah dosa dan penangkal penyakit di badan." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Rasulullah SAW juga sangat menganjurkan untuk melakukan qiyamullail karena di dalamnya terkandung kebaikan yang agung dan pahala yang banyak, dengan sabdanya, ”Sesungguhnya ada waktu di malam hari yang tidak seorangpun dari seorang hamba yang berdoa pada saat itu untuk memohon kebaikan kecuali pasti akan Allah kabulkan.” (HR. Muslim)

Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Al Qur’an: ”Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.” (QS Al-Isra’ 17:79-80)

”Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).” (QS Ath-Thuur 52:49)

” Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.” (QS Al-Insan 76:26)

Hamka menerangkan tentang tafsir ayat tersebut sebagai berikut: “Sholat lima waktu ditambah dengan tahajud di malam yang panjang itu adalah alat penting bagi memperkaya jiwa dan memperteguh hati di dalam menghadapi tugas berat melakukan dakwah. Sebab rasa dekat kepada Tuhan itulah sumber kekuatan sejati bagi manusia.”

Qiyamullail merupakan kenikmatan dan karunia dari Allah terhadap hamba-Nya yang shaleh yang Allah mudahkan untuk beribadah kepada-Nya.

Dengan qiyamullail, Allah akan memberi kekuatan. Dengan qiyamullail, Allah mengabulkan doa. Dengan qiyamullail, dapat menghapus keburukan, mencegah dosa dan menangkal penyakit. Dengan qiyamullail, dapat semakin mendekatkan kepada Allah. Dengan qiyamullail, Allah akan menggolongkan dalam ibaadurrahman. Dengan qiyamullail, Allah akan mengangkat ke tempat yang terpuji. Dengan qiyamullail, Allah akan memasukkan ke surga-Nya.

Termasuk tanda cinta kepada Allah adalah bermunajat kepada-Nya di keheningan malam. Sebagaimana ungkapan dari para ulama, ”Di dunia ini tidak ada waktu yang menyerupai waktu yang sangat di surga kecuali apa yang dirasakan oleh orang-orang shaleh di dalam hati mereka akan kenikmatan bermunajat kepada Rabb mereka.”

Apabila malam telah gelap, Syadad bin Aus masuk ke kamar tidurnya, ia merasa gelisah, tidak bisa tidur, membolak-balikkan badannya bagaikan biji-bijian di atas penggorengan. Lalu, ia berkata, "Wahai Rabbku, sesungguhnya panasnya api neraka telah menghilangkan rasa kantukku." Lalu, ia bangun untuk melakukan shalat malam hingga pagi hari.

Apabila malam telah menjadi gelap gulita mereka bangun untuk shalat
Maka, pagi pun datang sedang mereka masih dalam keadaan ruku
Rasa takut telah menerbangkan kantuk mereka, maka bangun
Saat orang-orang yang merasa aman di dunia tertidur pulas
Sedang mereka sujud di kegelapan malam sambil terisak
Suara tangis mereka meretakkan tulang-tulang rusuk


Wahai orang yang mendamba cinta-Nya, ingatlah bahwa Nabi Muhammad SAW beribadah di malam hari hingga kedua telapak kakinya bengkak. Para salafussaleh dan orang-orang pilihan umat ini pun selalu beribadah di malam hari. Jadikanlah qiyamullail sebagai prioritas kegiatan ibadahmu. Tidakkah Anda senang jika Anda dapat berdampingan dengan mereka di syurga Adn?

Semoga Allah menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang difirmankan-Nya,

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (QS Adz-Dzariyat 51:15-18)

Hanya karena Allah-lah orang selalu terjaga di kala malam
Hati yang dirundung takut dan pusing karena dosa tidak dapat tertidur
Dengan tuangan air mata ia menangisi kesalahannya
Dan malam pun tertutup dengan kehiruk-pikukkannya
Sebagai penyesalan atas dosa-dosa yang telah dilakukannya
Kepada Raja yanga para raja tunduk dan patuh kepada-Nya
Wahai Tuhan, tidak ada yang maha memaafkan dosa selain-Mu
Hanya kepada-Mu-lah, wahai Tuhanku, orang yang mengosongkan dirinya mencari pengampunan-Mu,
Wahai Tuhan, ampunilah hamba-Mu ini

(dian)
sumber: www.pks-jaksel.or.id

Lebih Lanjut..

Jumat, 13 Juli 2007

Bahtera Cinta....(Untuk yang....Ehm.. ^_^ )

by SP

bersemi dua hati
dalam naungan ilahi

bersatu dalam janji
meniti kehidupan ini

menjadi raja sehari
didampingi ratu suci

bahagia tak terperi
mendapat karunia Ilahi

hidupmu kan segera berlayar
menerjang ombak dan badai
membelah dalamnya lautan
menembus bayang-bayang

waspada aral melintang
karang-karang tajam
menjadi misteri meniti kehidupan
--------------------------------
semoga Allah memberkati
selalu dalam kebaikan
dan menjadikan keluarga sakinah mawaddah warohmah

Tuhan dengarkanlah dalam kasih dan cintaMu
bahagia selamanya hingga di dalam surga Mu
---------------------------------

"Barokallahu Laka Wa Baroka 'Alayka Wa Jama'a Bainakuma fii khoir"


Lebih Lanjut..

Indahnya Kasih Sayang

Dan hanya Allahlah yang membolak-balikkan hati. Yang menganugerahkan kasih sayang kepada orang-orang yang dikehendakiNya. Yang menumbuhkan cinta kasih diantara makhlukNya. Maka berbahagialah orang-orang yang mampu merasakannya. Karena dengan kasih sayang akan memunculkan ketenangan, kedamaian, dan keindahan. Kasih sayang orang tua terhadap sang anak berbeda dengan kasih sayang antara sepasang sahabat. Demikian juga akan berbeda dengan kasih sayang antara suami dan istri.

Alangkah bahagianya ketika kita mendapatkan kasih sayang dari orang-orang sekeliling kita, keluarga, teman, dan sahabat. Bukan hal yang susah untuk mendapatkan itu semua. Karena semuanya kembali pada sikap kita. Jika kita memperlakukan orang lain dengan penuh kasih sayang, maka mereka pun akan memberikan kasih sayangnya pada kita. Sebagaimana fitrah manusia yang menyukai keindahan, pujian, penghargaan, dan pengakuan. Maka ketika kita senang dengan hal-hal itu, kenapa kita tidak membuat orang-orang di sekitar kita merasakan hal serupa denga apa yang kita senangi. Mulailah dengan menghargai mereka, memberikan pujian (asal tidak berlebihan), menanyakan bagaimana kabarnya, kabar keluarganya. Pasti mereka akan merasa senang untuk diperhatikan. Dan yang tidak kalah penting adalah doa. Memohon kepada Allah agar Allah melimpahkan kasih sayangNya, memenuhi hati kita dengan rasa cinta kasih, hingga kita mampu memancarkan energi kasih sayang itu untuk orang-orang sekeliling kita.

Selamat merasakan indahnya kasih sayang... ^_^

Lebih Lanjut..

Jadikan Aku seperti yg Kau inginkan (renungan)

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya.

Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.

Dia berkata kepada batang bambu,"Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?"

Batang bambu menjawabnya, "Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu."

Sang petani menjawab, "Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang- cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat tumbuh dengan subur."

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam..... , kemudian dia berkata kepada petani, "Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?"

Petani menjawab batang bambu itu, " Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah."

Akhirnya batang bambu itu menyerah, "Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki."

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.

Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih berganti tak habis-habisnya, mungkin Allah sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-NYA?...

Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, ALLAH sedang membuat kita sempurna untuk dipakai menjadi penyalur berkat. DIA sedang membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan bagi-NYA. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena ALLAH tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul.

Jadi maukah kita berserah pada kehendak ALLAH, membiarkan DIA bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi-NYA?

Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, " Ini aku, ya ALLAH, perbuatlah sesuai dengan yang KAU kehendaki."

sumber : milis SEHATI

Lebih Lanjut..

KEKUATAN TERSEMBUNYI PETIR

Di malam hari, saat hujan deras, langit tiba-tiba menyala, tak lama kemudian disusul oleh suara menggelegar. Tahukah Anda bagaimanakah petir luar biasa yang menerangi langit muncul? Tahukah Anda seberapa banyak cahaya yang dipancarkannya? Atau seberapa besar panas yang dilepaskannya?

Satu kilatan petir adalah cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atmosfer saat hujan badai. Petir dapat terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfer – masih dalam satu awan, atau antara awan dan permukaan tanah, atau antara dua permukaan tanah – mencapai tingkat tinggi.

Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaran pertama muatan negatif (-) mengalir dari awan ke permukaan tanah. Ini bukanlah kilatan yang sangat terang. Sejumlah kilat percabangan biasanya dapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat utama. Ketika sambaran pertama ini mencapai permukaan tanah, sebuah muatan berlawanan terbentuk pada titik yang akan disambarnya dan arus kilat kedua yang bermuatan positif terbentuk dari dalam jalur kilat utama tersebut langsung menuju awan. Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50 meter di atas permukaan tanah. Arus pendek terbentuk di titik pertemuan antara awan dan permukaan tanah tersebut, dan hasilnya sebuah arus listrik yang sangat kuat dan terang mengalir dari dalam jalur kilat utama itu menuju awan. Perbedaan tegangan pada aliran listrik antara awan dan permukaan tanah ini melebihi beberapa juta volt.

Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat Celcius. Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050 dan 1.100 derajat Celcius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya. Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi.

Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat Celcius. Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 dari suhu permukaan matahari. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Sebagai pembanding, satu kilatan petir menyinari sekelilinginya secara lebih terang dibandingkan ketika satu lampu pijar dinyalakan di setiap rumah di Istanbul. Allah mengarahkan perhatian pada kilauan luar biasa dari petir ini dalam Qur’an,

“…Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (QS. An Nuur, 24:43)

Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awan dalam tempo 70 mikrodetik. Secara keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik.

Suara guruh yang mengikutinya disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir. Akibatnya, udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara normal dalam rentang beberapa meter. Gelombang suara terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya. Itulah alasan terjadinya guntur dan petir yang susul-menyusul.

Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif dan negatif, yang tak terlihat oleh mata telanjang, menunjukkan bahwa petir diciptakan dengan sengaja. Lebih jauh lagi, kenyataan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini, sekali lagi membuktikan bahwa petir diciptakan dengan kearifan khusus.

Allah secara khusus menarik perhatian kita pada petir ini dalam Al Qur’an. Arti surat Ar Ra’d, salah satu surat Al Qur’an, sesungguhnya adalah “Guruh”. Dalam ayat-ayat tentang petir Allah berfirman bahwa Dia menghadirkan petir pada manusia sebagai sumber rasa takut dan harapan. Allah juga berfirman bahwa guruh yang muncul saat petir menyambar bertasbih memujiNya. Allah telah menciptakan sejumlah tanda-tanda bagi kita pada petir. Kita wajib berpikir dan bersyukur bahwa guruh, yang mungkin belum pernah dipikirkan banyak orang seteliti ini dan yang menimbulkan perasaan takut dan pengharapan dalam diri manusia, adalah sebuah sarana yang dengannya rasa takut kepada Allah semakin bertambah dan yang dikirim olehNya untuk tujuan tertentu sebagaimana yang Dia kehendaki.

subhanallah...tidak ada satupun yang diciptakanNya adalah kesia-siaan.


Sumber : www.harunyahya. com

Lebih Lanjut..

Bagaimana Jin Masuk ke Dalam Tubuh ??


Rasulullah telah bersabda, “Sesungguhnya syetan mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah [HR. Muslim]



Mukaddimah
Hadits tersebut memberikan gambaran bahwa jin itu bisa keluar dan masuk dalam tubuh manusia melalui peredaran darahnya, lalu apa saja yang menyebabkan jin masuk ke tubuh manusia? Syekh Abu Bakar al-Jazairi berkata ”Jin bisa menyakiti atau mengganggu sebagian manusia. Entah karena orang itu lebih dahulu menyakiti mereka, misalnya dengan menumpahkan air panas ke mereka, mengencingi mereka, atau menginjak dan merusak rumah
mereka, yang tidak disadari oleh manusia tersebut. Atau juga disebabkan kedzaliman jin itu sendiri, sehingga mereka menyakiti mereka tanpa sebab apapun, seperti halnya yang terjadi antar sesama manusia. Kadang-kadang manusia menyakiti saudaranya sendiri tanpa sebab apapun, hanya karena kedzaliman dirinya, seperti yang sering kita lihat dari manusia yang telah
rusak fitrahnya dan lemah imannya. Seandainya bukan karena penjagaan malaikat yang telah ditugaskan oleh Allah, niscaya tidak ada seorang pun yang selamat dari gangguan jin dan syetan.” (Aqidatul Mukmin:230)

Sebab-sebab jin masuk dalam tubuh manusia, diantaranya :
1.Jin itu suka sama orang tersebut
2.Jin merasa telah di sakiti oleh manusia
3.Karena jin itu ingin mendzalimi manusia atas inisiatifnya sendiri, atau dikirim oleh dukun dan tukang sihir
4.Adapun sebab dan tendensi jin yang masuk ke tubuh manusia, pada dasarnya mereka tidak akan bisa sukses untuk masuk ke tubuh seseorang bila tidak seizin Allah.

Allah berfirman,’"Dan mereka itu tidak bisa memberi mudharat [bahaya] kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah"”

Adapun kondisi manusia yang rawan dimasuki jin adalah sebagai berikut :
  1. •Lagi marah•
  2. Takut yang berlebihan
  3. Berada di puncak syahwat
  4. Betul-betul lalai
Ciri-ciri orang yang terkena gangguan jin :
Banyak orang memahami bahwa tanda orang diganggu jin atau syetan adalah kesurupan. Padahal banyak sekali gejala-gejala lain yang sudah kita buktikan saat melakukan terapi ruqyah di Kantor Majalah Ghoib. Ada dua macam gejala yang bisa kita kenali, bahwa seseorang terindikasi gangguan jin atau syetan yaitu :

Gejala waktu terjaga, diantaranya adalah :
§ Badan terasa lemah, loyo dan tidak ada gairah hidup.
§ Berat dan malas untuk beraktifitas, terutama untuk beribadah kepada Allah.
§ Banyak Menghayal dan melamun, senyum dan bicara sendiri.
§ Tiba-tiba menangis dan tertawa tanpa sebab.
§ Banyak makan tapi tidak kenyang-kenyang, atau tidak makan tapi fisiknya kuat sekali, walau tanpa menggunakan dopping atau suplemen energi.
§ Emosional, mudah marah dan membesar-besarkan masalah.
§ Kesurupan atau tersumbat sarafnya.
§ Muncul rasa was-was sewaktu wudhu atau shalat [lupa bilangan rakaat].
§ Bisa melihat jin dan sensitive akan keberadaan mahluk halus di sekitarnya.
§ Benci melihat orang-orang shalih [taat beragama]
§ Menirukan gerakan-gerakan binatang tanpa disadari.
§ Sering merasakan adanya hawa dingin atau panas, kesemutan, berdebar-debar dan sesak nafas saat membaca Al-Qur’an.

Gejala waktu tidur, diantaranya adalah :
§ Banyak tidur dan ngantuk berat, atau sulit tidur tanpa sebab.
§ Sering tindihan dan mengigau melontarkan kata-kata kotor dan jorok
§ Melakukan gerakan-gerakan aneh, seperti mengunyah dengan keras sampai beradu gigi, atau meniru gerakan hewan.
§ Sering mimpi buruk dan seram atau seakan-akan jatuh dari tempat yang tinggi.
§ Mimpi melihat binatang-binatang seperti ular, kucing, anjing, anjing, singa, srigala, seakan-akan menyerangnya.
§ Mimpi ditemui jin yang mengaku arwah nenek moyang atau tokoh tertentu.
§ Saat tidur merasa seperti ada yang mencekik lehernya atau menggelitikinya dan menendangnya.

Bila gejala-gejala di atas ada pada diri kita, maka berhati-hatilah, dan cobalah menerapi diri sendiri dengan terapi yang sesuai syari’at Islam, terapi Ruqyah Syar’iyyah. Tapi jika belum paham atau belum mengerti caranya, mintalah bantuan seorang peruqyah yang terdekat.

Berikut ini benteng diri yang bisa dilakukan secara mandiri, yaitu :
1. Menjaga shalat lima waktu dengan berjama’ah, khususnya bagi pria hendaknya berjama’ah di mushalla atau mesjid terdekat. Allah berfirman:”Peliharal ah segala shalat [mu] terutama shalat wustha[‘ashar] . Berdirilah karena Allah [dalam shalatmu] dengan khusyu’.
[Al-Baqarah: 238]
2. Menjauhi segala bentuk maksiat, atau hal-hal yang dijadikan syetan sebagai sarana untuk melalaikan dan menjauhkan kita dari Allah.
3. Menjaga kesucian dengan berwudhu, terutama berwudhu sebelum tidur.
Rasulullah bersabda:”Apabila kamu menempati pembaringanmu, maka berwudhulah seperti wudhumu untuk shalat”.[HR.Bukhari dan Muslim]
4. Membaca Surat Al-Ikhlas, An-nas & Al-Falaq, lalu ditiupkan ke telapak tangan, kemudian diusapkan ke muka dan anggota tubuh lainnya yang bisa dijangkau.
Aisyah bercerita: ”Rasulullah apabila merebahkan tubuhnya di pembaringan, beliau meniup kedua telapak tangannya seraya membaca Surat Al-Ikhlas dan Al-Mu’awwidzatain (an-Nas dan al-Falaq], lalu mengusapkan kemukanya dan seluruh tubuhnya yang bisa dijangkau.”
[HR. Bukhari]

sumber : milis DT


Lebih Lanjut..

Apakah Kita Harus Mengikuti Mazhab?

Assalamualaykum Wr Wb,

Apakah kita selaku umat nabi Muhammad SAW harus mengikuti salah satu mazhab (Imam Malik, Imam Hanafi, Imam Syafi'i dan Imam Hambali) sebagi dasar jurisprudensi Islam? Mengapa ada umat Islam yang mengikuti non-mazhabi?

Jazakallohu Khayr

Bang Rizal

bangrizal at eramuslim.com

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebenarnya mazhab itu sekedar sebuah bentuk pola pemahaman atau interpretasi dari apa yang kita pahami dari Al-Quran dan As-Sunnah.

Setiap orang pada dasarnya berhak punya cara pemahaman sendiri-sendiri atas kedua sumber agama itu. Dan cara pemahaman seseorang atas keduanya, tidak lain adalah sebuah mazhab.

Jadi ketika anda membaca Al-Quran, lalu anda melirik teks terjemahannya di sebelahnya, sedikit banyak anda mengerti esensi kandungan informasi hukum yang ada di ayat itu, atau mungkin ada juga yang kurang anda mengerti, maka semua persepsi itu tidak lain adalah mazhab anda.

Tidak beda dengan seorang mujtahid besar seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Asy-Sya-Syafi' i dan Imam Ahmad bin Hanbal rahimahumullah.

Mazhab-mazhab mereka tidak lain adalah interpretasi, pemahaman, pencerapan dan kesimpulan hukum atas apa yang pahami dari Al-Quran dan As-Sunnah. Sama seperti apa yang terjadi pada diri anda.

Hanya ada sedikit bedanya. Mereka paham betul bahasa arab, sedangkan kita belum tentu. Mereka tahu betul kekuatan bahasa dan gaya bahasa tiap ayat dan hadits, sedangkan masih dan masih terus mengandalkan terjemahan orang lain.

Mereka tahu betul maksud dan tujuan tiap ayat diturunkan (asbabun nuzul), sedangkan kita tidak tahu. Mereka juga tahu betul kapan sebuah hadits terjadi di masa Rasulullah SAW, serta tahu mana yang terjadi duluan dan mana yang belakangan. Sedangkan kita tidak tahu.

Mereka punya konsep dan sistematika yang sudah sangat baku dan diakui oleh semua ulama sepanjang zaman, dalam rangka menarik kesimpulan hukum dari tiap ayat dan hadits, sedangkan kita tidak punya.

Mereka mengerti bagaimana mengaitkan suatu ayat hukum dan ayat hukum yang lain, sehingga meski seklias terlihat saling berbeda, namun tetap bisa digabungkan dan dicari titik-titik temunya. Sedangkan kita tidak mampu.

Mereka tahu maksud Allah dan Rasulullah SAW di balik tiap kata di dalam Al-Quran dan Sunnah, serta mengenal betul apa esensi dan keinginan dari tiap sumber itu. Sedangkan kita tidak mengerti.

Mereka telah menelusuri pada perawi hadits satu persatu dari mulai orang yang menyampaikannya kepada mereka hingga ke level shahabat, serta telah memastikan keshahihan tiap hadits itu secara langsung, bukan dengan memhbolak-balik sebuah kitab. Sedangkan kita tidak pernah melakukan penelitian sejauh itu.

Yang sulit disaingi adalah bahwa mereka, para imam mazhab itu- hidup di masa seratusan hingga dua ratusan tahun sepeninggal Rasulullah SAW.

Sehingga jarak yang lebih dekat kepada Rasulullah SAW ini menjadi salah satu jaminan keaslian dan originalitas syariah Islam. Dibandingkan dengan kita yang hidup lebih dari 1400 tahun kemudian, maka jarak waktu kita kepada Rasulullah SAW sangat jauh. Kemungkinan bias dan distorsi jauh lebih besar terjadi pada masa kita.

Para imam mazhab itu punya jutaan murid yang kemudian menjadi mujtahid juga, serta menjadi ulama besar dan tersebar di berbagai belahan dunia.

Mazhab yang mereka bangun itu seharusnya sudah musnah sejak lama, kalau saja tidak terlalu kuat hujjah dan argumentasinya. Dan dahulu memang bukan hanya ada 4 mazhab saja, belasan dan lusinan mazhab telah didirikan, namun yang bisa bertahan lama hingga hari ini memang tinggal

4 saja. Maksudnya yang mazhab besar. Sedangkan yang kecil-kecil, masih ada dan cukup banyak, hanya kurang punya pengaruh yang kuat.

Dengan semua pertimbangan itu, maka mengikuti sebuah mazhab yang besar dan sudah teruji lebih dari seribu tahun tentu bukan hal yang hina.

Bahkan karena mazhab itu sudah sangat lengkap isinya, seolah-olah nyaris tidak ada tempat lagi untuk ijtihad, kecuali pada masalah-masalah kontemporer yang tidak ada di zaman dahulu.

Tidak Ada Kewajiban Untuk Terikat Dengan Satu Mazhab

Rasulullah SAW tidak pernah melarang seseorang untuk bertanya kepada beberapa shahabatnya. Dan para shahabat nabi itu sendiri, tidak pernah melarang siapapun untuk bertanya kepada banyak orang.

Yang penting, kita diwajibkan bertanya kepada yang ahli, yaitu mereka yang punya kapasitas dan kapabilitas dalam berijtihad, mampu memahami teks-teks syariah, serta punya jam terbang tinggi dalam membahas dan mengkaji masalah syariah.

Keempat imam mazhab pun tidak pernah melarang seseorang untuk meminta pendapat kepada imam lain. Tidak pernah ada peraturan bahwa bisa seseorang telah menggunakan pendapat Abu Hanifah, lalu terlarang untuk menggunakan pendapat Malik, Syafi'i atau Ahmad. Dan begitulah sifat mereka.

Maka tidak ada keharusan buat kita untuk terikat hanya pada satu mazhab saja. Namun bila seseorang ingin mudahnya, dibolehkan untuknya bertanya kepada satu mazhab saja.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Lebih Lanjut..

Senin, 09 Juli 2007

Wanita, Berapa Harga Dirimu?

Penghargaan orang tergantung bagaimana kita menghargai diri kita sendiri
Apabila kita mematok harga murah untuk diri kita, maka murah jugalah Allah akan menghargai kita. Sebaliknya jika harga standar ditetapkan tinggi, maka Allah pun akan memberikan penghargaan yang setimpal. Harga yang paling tinggi adalah ketaqwaan. Karena berdasar harga ini pulalah Allah akan menentukan penilaian terhadap setiap manusia. Harga yang lebih rendah adalah yang menyangkut fisik seperti kecantikan, penampilan, kekayaan, atau jabatan.

Semua ini dinilai rendah karena bersifat kebendaan, keduniaan semata, yang sewaktu-waktu bisa lenyap ditelan bumi. Bila kita menghargai diri dengan standar kebendaan ini, sungguh kita hanya memberi harga sebatas usia bumi saja. Alam akhirat yang kekal justru tidak akan mau memberi harga kepada jasad kita. Maka jika kebendaan ini usianya telah usai, hendak lari ke mana kita?

1.Seharga kecantikan

Jika kita merasa akan dihargai orang hanya bila bisa menonjolkan kecantikan dan keindahan tubuh, maka berarti harga diri kita hanya sebatas kecantikan itu. Tak lebih seekor burung merak yang sibuk memamerkan keindahan bulunya. Decak kagum dan pujian memang akan diperoleh, tetapi tujuan hidup yang demikian tentu tidak bisa dibenarkan. Orang seperti ini akan sibuk hanya merawat kecantikannya. Tak peduli seberapa besar pengorbanan yang harus diberikan dan berapa banyak pelanggaran yang harus dilakukan. Yang penting tampil cantik dan menarik, dan menjadi idola banyak orang. Ratu-ratuan merupakan ajang kebanggaan bagi mereka. Membuka aurat juga menjadi hobby-nya, karena hal itu merupakan kesempatan untuk memamerkan kelebihannya. Maka umur mereka hanya sebatas di dunia ini saja.

2. Seharga penampilan
Hampir sama dengan harga berdasar kecantikan, wanita seharga penampilan ini baru merasa akan dihargai orang jika ia bisa tampil dengan prima. Maka perhatiannya pun terpusat untuk memikirkan, penampilan apa yang paling trend?
Baju mini mana yang sedang digemari?
Atau semerbak parfum Charles Jourdan?
Bisa jadi pasangan serasi tas, sepatu, dan arloji dari Gucci. Maka demi penampilan yang prima ini, orang rela mencarinya hingga ke ujung dunia.

Atau kalaupun sudah berpakaian syar'i, bisa jadi berpakaiannya itu hanya untuk disebut 'akhwat', padahal hatinya masih ikhwit. Berjilbab karena ada sesuatu yang memotivasi selain Allah. Maka ya hanya sampai itu saja harga dirinya.

3. Seharga kemewahan
Pernahkah kita iri melihat sekelompok wanita dengan penampilan trendy, mengendarai mobil BMW, berbelanja baju-baju mahal di swalayan dan membayarnya hanya dengan selembar kartu kredit? Terlintaskah keinginan untuk meniru dan merasakan kenyamanannya? Jika pernah, berarti ini sudah gejala buruk. Kita mulai menghargai diri senilai kemewahan. Merasa bahwa diri ini akan dilihat orang jika mamapu hidup mewah. Beranggapan bahwa mereka yang berduitlah yang akan mendapat perhatian. Anggapan seperti ini akan membuka jalan bagi penghalalan segala cara demi mencapai kemewahan hidup. Dan, banyak wanita yang memilih jalan pintas untuk meraihnya.

4. Seharga jabatan
Apakah kita sangat berambisi mengejar karir dan jabatan demi nama baik?
Itu sama artinya dengan menghargai diri sebatas pada jabatan. Lantas jika tidak memiliki jabatan atau karir merasa diri sebagai wanita murahan. Demi karir, ibu-ibu rela meninggalkan balitanya untuk ditunggui baby sitter yang belum tentu juga bisa mendidik. Demi karir juga, seorang istri harus menelantarkan suaminya. Bahkan demi jabatan dan status, banyak orang rela memberikan uang pelicin, yang jumlahnya bisa-bisa lebih dari gajinya selama setahun. Yang begini-begini jelas tidak rasional lagi, sekalipun sering dengan alasan yang masuk akal seperti untuk mengamalkan ilmu, untuk mengabdikan diri bagi masayarakat, dan sebagainya. Langkah itu sudah berlebihan.

5. Seharga kepandaian
Ataukah kita berpendapat bahwa wanita sejati hanyalah yang mumpuni dalam bidang keahlian tertentu? Yang berhak menyandang sederetan gelar, dan disebut cendekiawan? Yang digolongkan sebagai tenaga ahli dan pakar? Yang banyak berbicara dalam seminar-seminar? kecenderungan orang sekarang adalah mengejar gelar S-2 dan S-3. Sarjana S-1 dianggap sudah terlalu umum dan kurang laku. Sementara untuk memperoleh gelar-gelar yang lebih tinggi itu diperlukan waktu yang tidak sedikit. Biaya pun mahal. Tetapi semuanya dikorbankan demi gelar Walau harus menuntut ilmu ke luar negeri meninggalkan keluarga pun dijalani. Jangan salah memahami bahwa ilmu pengetahuan tidak penting bagi wanita. Bukan begitu. Ilmu pengetahuan penting bagi siapa saja, dan wajib dicari sepanjang hayat dikandung badan. Tetapi yang harus dihindari adalah sekolah untuk mengejar gelar. Lantas berharap dari gelar yang disandang itu akan mendapat tempat tinggi dalam masyarakat. Semakin banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh tentu semakin baik, asalkan kita tidak menjadi sombong dengan gelar yang ada. Tidak merasa hanya akan dihargai bila mengedepankan gelar-gelar itu.

6. Seharga keimanan
Jalan terbaik adalah memasang harga diri tinggi, yaitu berdasar keimanan. Standar ini mendorong kita untuk merasa memiliki harga di mata masyarakat maupun di depan Allah hanya jika kita memiliki iman. Dan inilah satu-satunya harga diri yang kekal abadi, tidak ikut terkubur oleh kehancuran bumi. Dengan harga diri seperti ini kita bisa bersikap penuh keyakinan, sama sekali tidak tergiur iming-iming kebendaan apapun karena harapan satu-satunya adalah keridhaan Allah swt. Hanya dengan cara inilah kita bisa hidup tenang, tenteram, bahagia dan penuh percaya diri, walaupun kita dipandang asing oleh masyarakat karena memiliki pola hidup yang berbeda. Keimanan yang tinggi sudah cukup membuat diri kita bangga, tidak lagi iri dengan segala macam kelebihan orang lain selain kelebihan iman.
Sebaliknya kita akan merasa sama sekali tidak berharga manakala keimanan sempat kendur sehingga kita jauh dari Allah swt.

Allahu`alam
Wanita Sholihah adalah qonitat (Taat) Hafidzat (Menjaga Diri), Karena Allah telah memelihara (Kehormatan) dirinya. (An Nisa:34)

Lebih Lanjut..

Minggu, 08 Juli 2007

Berhentilah Saudaraku !

Saudaraku tercinta! Sesungguhnya alam semesta ini, yang besar maupun yang kecil, semuanya menghadap kepada Allah subhanahu wata'ala, bertasbih kepada-Nya, mengagungkan dan bersujud kepada-Nya. Allah subhanahu wata'ala berfirman yang artinya, "Dan tak ada satu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya". (QS. Al-Isra: 44).

Sesungguhnya seluruh makhluk yang Allah ciptakan menundukkan kepalanya, merendahkan diri kepada-Nya dan mengakui keutamaan-Nya. Akan tetapi, tinggal di alam semesta ini makhluk kecil yang rendah dan hina. Diciptakan dari setetes air hina (mani) tiba-tiba saja ia menjadi penentang yang nyata. Dia berada di suatu lembah dan seluruh alam semesta di lembah yang lain. Ia meninggalkan ketaatan, tidak mau tunduk dan bertasbih kepada-Nya, meskipun segala sesuatu yang ada di sekelilingnya tekun berdzikir dan bertasbih kepada Allah subhanahu wata'ala. Makhluk kecil ini ialah manusia yang bermaksiat kepada Allah subhanahu wata'ala.

Alangkah dahsyatnya kebatilan ini! Alangkah besarnya kedunguan ini! Dan Alangkah rendah dan hinanya ketika ia menjadi penyakit di alam yang teratur ini. Berapa banyak ditawarkan kepada nya pertaubatan namun ia enggan untuk bertaubat. Berapa kali ditawarkan kepadanya untuk kembali kepada Allah subhanahu wata'ala, namun dia enggan untuk kembali, malah sebaliknya ia berlari dari-Nya. Berapa banyak ditawarkan kepadanya perdamaian bersama kekasihnya namun ia enggan berdamai dan mengangkat kepalanya menyombongkan diri.

Saudaraku tercinta! Sebelum engkau bermaksiat kepada Allah subhanahu wata'ala berpikirlah sejenak tentang dunia ini dan kehinaannya. Berpikirlah tentang penghuni dan pencintanya. Dunia telah menyiksa mereka dengan siksa yang beraneka ragam. Memberi minum dengan minuman yang paling pahit. Membuat mereka sedikit tertawa dan banyak berlinang air mata.

Sebelum engkau bermaksiat kepada Allah subhanahu wata'ala bepikirlah tentang kehidupan akhirat dan kekekalannya. Ia adalah kehidupan yang sebenarnya. Ia adalah tempat kembali. Ia adalah penghujung perjalanan. Sebelum engkau bermaksiat kepada Allah subhanahu wata'ala pikirkanlah sejenak tentang api neraka, bahan bakarnya, gemuruhnya, kedalaman jurangnya dan kedahsyatan panas apinya. Bayangkanlah betapa pedihnya siksa yang dirasakan penghuninya. Mereka di dalam air yang sangat panas dalam keadaan wajah yang tersungkur. Di dalam neraka mereka seperti kayu bakar yang menyala-nyala.

Sebelum engkau bermaksiat kepada Allah subhanahu wata'ala,wajib bagimu untuk berpikir tentang surga dan apa yang telah dijanjikan oleh Allah subhanahu wata'ala kepada orang-orang yang mentaati-Nya. Di dalam surga terdapat sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, telinga belum pernah mendengarnya dan tidak pernah terlintas dalam hati dan benak manusia, berupa puncak kenikmatan dengan kelezatan yang paling tinggi berupa berbagai macam makanan, minuman, pakaian, peman dangan, dan kesenangan-kesenangan yang tidak akan disia-siakan kecuali oleh orang-orang yang diharamkan untuk memasukinya.

Saudaraku tercinta! Sebelum engkau bermaksiat kepada Allah subhanahu wata'ala, ingatlah berapa lama engkau akan hidup di dunia ini? Enam puluh tahun, delapan puluh tahun. Seratus tahun, seribu tahun? Kemudian apa setelah itu? Kemudian kematian pasti akan datang. Apakah yang akan engkau tempati? Surga-surga yang penuh dengan kenikmatan ataukah neraka jahim?

Saudaraku tercinta! Yakinlah dengan keyakinan yang sebenar-benarnya, bahwasanya Malaikat Maut yang telah mengunjungi orang lain, sesungguhnya ia sedang menuju ke arahmu. Hanya dalam hitungan tahun, bulan, minggu, hari, bahkan hitungan menit dan detik ia akan meghampirimu. Lalu engkau hidup seorang diri di alam kubur. Tiada lagi harta, keluarga dan sahabat-sahabat tercinta. Camkanlah dan renungkanlan gelapnya kubur dan kesendirianmu di dalamnya, sempitnya ruangannya, sengatan binatang-bintang berbisa, ketakutan yang mencekam dan kedahsyatan pukulan Malaikat Adzab.

Saudaraku tercinta! Ingatlah hari Kiamat. Hari di mana kehormatan di tangan Allah subhanahu wata'ala. Ketika rasa takut mengisi hati. Ketika engkau berlepas diri dari anakmu, ibumu, ayahmu, istrimu, dan juga saudaramu. Ingatlah kondisi dan keadaan-keadaan saat itu. Ingatlah hari di mana neraca diletakkan dan lembaran-lembaran amal manusia beterbangan. Berapa banyak amal kebaikan di dalam bukumu? Berapa banyak celah-celah kosong dalam amal-amalmu? Ingatlah tatkala engkau berdiri di hadapan Al-Malikul Haqqul Mubin Dzat Yang engkau berlari dari-Nya. Dzat Yang memanggilmu namun engkau berpaling dari-Nya. Engkau berdiri di hadapan-Nya dan di tanganmu lembaran catatan amal yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya.

Maka lisan manakah yang engkau gunakan untuk menjawab pertanyaan Allah subhanahu wata'ala,ketika Ia bertanya kepadamu tentang umurmu, masa mudamu, perbuatanmu, dan juga hartamu. Maka kaki manakah yang engkau gunakan untuk berdiri di hadapan Allah subhanahu wata'ala? Dengan mata yang mana engkau memandang-Nya? Dan dengan lisan manakah engkau menjawab-Nya ketika Ia berkata kepadamu, "Hamba-Ku, engkau menganggap remeh
pengawasan-Ku padamu, Engkau anggap sebagai orang yang paling hina dari orang-orang yang memperhatikanmu. Bukankah Aku telah berbuat baik kepadamu? Bukankah Aku telah memberi nikmat kepadamu? Lalu mengapa engkau mendurhakai-Ku padahal aku telah memberi nikmat kepadamu." Saudaraku tercinta! Tidakkah engkau bersabar menjalankan ketaatan kepada subhanahu wata'ala di hari-hari yang pendek ini? Detik-detik ini begitu cepat, setelah itu engkau akan meraih kemenangan yang sangat besar yang engkau akan bersenang-senang di dalam kenikmatan yang abadi.


Saudaraku tercinta! Di sana terdapat segolongan manusia yang berkeyakinan bahwasanya mereka diciptakan sia-sia belaka dan dibiarkan begitu saja. Kehidupan mereka hanya diisi dengan senda gurau dan permainan belaka. Penglihatan mereka tertutup, telinga mereka tuli untuk mendengar petunjuk, hati mereka terbalik, mata mereka buta dan nurani mereka tak
berfungsi sama sekali. Engkau akan mendapati di majlis-majlis mereka segala sesuatu kecuali Al-Qur'an dan untaian dzikir kepada Allah subhanahu wata'ala.

Mereka meninggalkan Allah subhanahu wata'ala, padahal mereka adalah hamba-hamba-Nya yang berada di hadapan dan genggaman-Nya. Allah subhanahu wata'ala memanggil mereka namun mereka tidak memenuhi panggilan-Nya, mereka lebih mendahulukan panggilan syetan, keinginan, dan hawa nafsu mereka. Luar biasa keadaan mereka! Bagaimana mereka memenuhi ajakan syetan dan meninggalkan seruan Allah subhanahu wata'ala. Ke manakah perginya
akal mereka?!

Allah subhanahu wata'ala telah berfirman, artinya, "Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada." (QS. Al-Hajj:46).

Apa yang dilakukan Allah subhanahu wata'ala terhadap mereka sehingga mereka mendurhakai dan tidak menaati-Nya?! Bukankah Allah subhanahu wata'ala telah menciptakan mereka? Bukankah Dia telah memberi rizki kepada mereka? Bukankah Dia telah mencukupi harta mereka dan menyehatkan tubuh mereka? Apakah Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Lembut dan Maha Mulia telah menipu mereka?

Apakah mereka tidak takut jikalau kematian mendatangi mereka di saat sedang bermaksiat kepada Allah subhanahu wata'ala? Sebagaimana firman-Nya, artinya, "Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang merugi." (QS. Al-A'raf: 99).

Hindarilah dirimu untuk menjadi bagian dari mereka dan jauhkanlah dirimu dari mereka. Beramallah untuk sesuatu yang karenanya engkau diciptakan (beribadah kepada Allah subhanahu wata'ala). Sesungguhnya -demi Allah- engkau diciptakan untuk sebuah masalah yang sangat agung. Allah subhanahu wata'ala berfirman yang artinya, "Tidaklah Aku (Allah) menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku". (QS.Adz-Dzariyat:56).

Saudaraku tercinta! Wahai engkau yang sedang bermaksiat kepada Allah!!
Kembalilah kepada Tuhanmu dan takutlah akan api neraka. Sesungguhnya di hadapanmu terbentang berbagai kesulitan. Sesungguhnya di hadapanmu terbentang dua pilihan, kehidupan penuh nikmat atau lingkungan hidup penuh siksa. Sesungguhnya di hadapanmu terhampar kalajengking-kalajengking, ular-ular dan masalah-masalah sukar dan pelik. Demi Allah yang tidak ada tuhan yang berhak untuk diibadahi kecuali Dia, tawa tidak dapat memberi manfaat kepadamu. Nyanyian-nyanyian, film-film, dan perkara-perkara hina tidak bisa memberi manfaat kepadamu. Aneka surat kabar dan majalah-majalah tidak bisa memberi manfaat kepadamu. Isteri, anak-anak, teman dan sahabat tidak dapat memberi manfaaat kepadamu. Harta yang melimpah tidak bisa memberi manfaat kepadamu. Tidak ada yang bisa memberi manfaat kepadamu kecuali kebaikan-kebaikan dan amal-amal shalih yang engkau kerjakan selama hidupmu di dunia.


Saudaraku tercinta! Demi Allah tidaklah aku menulis perkataan ini melainkan karena kekhawatiranku kepadamu. Aku khawatir wajah putihmu ini berubah menjadi hitam pada hari Kiamat. Aku khawatir wajah bercahayamu ini akan berubah menjadi gelap. Aku khawatir tubuh yang sehat ini akan dilalap oleh api neraka. Maka bersegeralah -semoga Allah subhanahu wata'ala memberi taufik kepadamu- untuk membebaskan dirimu dari api neraka. Umumkanlah ia sebagai bentuk taubat yang sebenarnya dari sekarang. Yakinlah bahwasanya selamanya engkau tidak akan menyesal melakukan itu. Bahkan sebalikya -dengan izin Allah subhanahu wata'ala- engkau akan merasakan kebahagiaan. Hindarilah keraguan atau mengakhirkan semua itu. Sesungguhnya aku -demi Allah- menjadi penasihat bagimu.

Disarikan dari, "Akhil Habib Qif", Ibrahim Al-Ghamidy

Lebih Lanjut..

Sabtu, 07 Juli 2007

Kandungan Cinta dalam Ukhuwah

Cinta adalah fitrah manusia. Tak heran apabila sepanjang hidupnya manusia tidak bisa terlepas dari perkara tersebut. Cinta adalah warna dunia. Dan cinta yang tulus, murni terlahir dari dasar hati yang paling dalam, bukan niscaya bisa menyelamatkan manusia dari jilatan api neraka.


Cinta yang tulus dan hakiki berlandaskan cinta kepada Allah. Dari Anas RA, bahwasannya Rasulullah SAW pernah bersabda, "Ada tiga perkara yang barangsiapa dalam dirinya terdapat ketiga perkara itu, dia pasti merasakan manisnya iman, yaitu Allah dan RasulNya lebih dicintainya daripada yang lain; mencintai seseorang tidak lain hanya karena Allah; dan enggan kembali pada kekafiran setelah diselamatkan Allah, sebagaimana dia tidak ingin kalau tubuhnya dicampakkan ke dalam kobaran api." (HR. Bukhari dan Muslim).


Persaudaraan adalah buah akhlaqul karimah, dan tafarruq (perselisihan) adalah buah dari kerendahan pekerti. Akhlak yang bagus membuahkan rasa saling cinta, saling sayang, dan saling memberikan manfaat. Itulah sebabnya, cinta melahirkan ukhuwah. Ukhuwah yang telah dimanifestasikan begitu syahdu melalui kisah persahabatan Bilal, Amar, dan Zaid, atau Umar, Ali, dan Utsman, yang bersanding dan saling mencintai karena Allah. Kasih sayang di antara mereka merupakan gambaran janin ukhuwah yang terkandung dalam perut iman, terlahir dari ibu yang bernama 'iman'.


Ukhuwah berarti bersatunya hati-hati yang ruhnya terikat dengan ikatan akidah. Tak heran apabila persaudaraan merupakan salah satu bentuk keimanan yang terikat oleh akidah yang amat kuat. Sedang perpecahannya adalah gambaran kekufuran, yang menempatkan keimanan dan kasih sayang dalam tempat yang hina. Oleh karena itu, manusia yang benar fikrahnya adalah manusia yang melihat saudaranya lebih utama dibanding dirinya sendiri. Jika perkara ini terjadi, ukhuwah akan terasa sangat indah, nikmat, dan manis.


Persaudaraan dan saling mencintai kerana Allah adalah salah satu ibadah yang paling utama dalam agama kita. Siapapun yang berupaya mewujudkannya, tiada hadiah lain baginya kecuali surga. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa bersaudara dengan seseorang karena Allah, maka Allah mengangkatnya satu derajat di surga, yang tidak didapatnya dengan sesuatu amalan lainnya."


Ibnu Jarir pun meriwayatkan sabda Rasulullah SAW dari Ibnu 'Abbas RA, ia berkata, "Barangsiapa mencintai seseorang karena Allah, membenci seseorang karena Allah, membela seseorang karena Allah, dan memusuhi seseorang karena Allah, maka sesungguhnya kecintaan dan pertolongan dari Allah akan mudah diperolehnya. Seorang hamba tidak akan menemukan nikmatnya iman, sekalipun banyak shalat dan shaum, sehingga dia bersikap demikian. Persahabatan di antara manusia pada umumnya didasarkan atas kepentingan dunia, namun perkara itu tidak berguna sedikit pun bagi mereka."


Cinta seorang Mukmin adalah kekuatan. Ia bagaikan perekat yang mengikat batu kokoh kaum muslimin, dalam sebuah bangunan yang kukuh dan tidak mudah roboh. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara." (QS. Al-Hujurat : 10).


Sementara itu, Rasulullah SAW bersabda, "Mukmin yang satu terhadap Mukmin yang lain itu bagaikan bangunan yang mengikat antara sebagian dengan sebagian yang lainnya." (HR. Muttafaqun 'Alaih).

Persaudaraan Islam bukanlah masalah sampingan dalam agama Islam, ia merupakan salah satu prinsip dasar yang menyertai syahadah (persaksian) terhadap keesaan Allah dan kesaksian terhadap kerasulan Muhammad SAW. Persaudaraan merupakan buah dan konsekuensi keimanan yang amat sangat indah. Karena itu, kita harus sama-sama yakin bahwa keindahanNya qadim, keagunganNya tinggi, kekuasaan dan penguasaanNya Mahadahsyat, keindahanNya berpadu dengan kemuliaan, keagunganNya berpadu dengan keluhuran, kebesaranNya tidak pernah berakhir, keindahanNya mempesona hati, keagunganNya meningkatkan cinta. Sungguh, tiada cinta yang hakiki kecuali cintaNya kepada kita sebagai makhlukNya, dan cinta kita kepadaNya. Adakah kita sadar akan semua itu?

Wallahu a'lam bishshawab.

Mimbar @ KotaSantri.com

untuk al-ukh...subhanallah begitu indahnya ukhuwah ini.

Lebih Lanjut..

Kamis, 05 Juli 2007

Mandi, Bikin Segar dan Sehat !

Menurut penelitian terbaru mandi ternyata tidak hanya baik untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan menjauhkan stress, tapi mandi juga memiliki peranan penting meningkatkan sistem kekebalan, membantu kulit terhindar dari penyakit seperti eksema dan bahkan menyembuhkan masalah medis serius.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan penderita diabetes yang menghabiskan hanya setengah jam berendam dalam bak air hangat dapat menurunkan tingkat gula darah sekitar 13 persen.

Penelitian terpisah di Jepang menunjukkan 10 menit berendam dalam air hangat dapat memperbaiki kesehatan jantung baik pria maupun wanita, membantu mereka menjalani test olahraga lebih baik dan mengurangi rasa sakit.

Apa manfaat mandi dan berapa lama anda sebaiknya mandi? Berikut beberapa petunjuk mandi asyik dan menyehatkan:

Mengeluarkan racun

Mandi air hangat sekitar 32-35 derajat Celsius membuka pori-pori yang dapat membantu mengeluarkan toksin. Mandi air hangat juga dapat membantu menurunkan tingkat gula darah, menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar bekerja dengan baik. Waktu yang dianjurkan selama 10-20 menit.

Stress

Jika anda benar-benar mengalami stress, mandi air dingin akan menjadi jawaban yang tepat. Temperatur yang dianjurkan sekitar 12-18 derajat Celsius. Mandi air dingin sangat baik meredakan ketegangan, sebaliknya dari air hangat karena mandi air dingin dapat mempersempit darah dan meningkatkan tingkat gula darah.

Eksema

Penyakit kulit tertentu seperti eksema, ruam atau gatal-gatal dengan menambahkan baking soda (sodium bicarbonate) ke dalam bak mandi dapat membuat perbedaan besar. Sodium bicarbonate bertindak sebagai antiseptik. Isi air dengan air hangat kuku, tambahkan kira-kira satu pound baking soda dan aduk sampai rata. Dianjurkan berendam selama 10-20 menit.

Infeksi

Infeksi yeast seperti sariawan dapat dibantu dengan menambahkan tiga atau empat cuka dari sari buah apel ke dalam bak mandi. Ini juga baik untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh karena cuka dapat menyeimbangkan kembali asam. Tambahkan pada air hangat dan berendam selama 15-20 menit.

Flu dan Sakit Kepala

Merendam kaki dalam air hangat dapat membantu menyembuhkan flu dan sakit kepala dan juga menyegarkan kembali kaki yang lelah. Masukan air hangat secukupnya dalam bak sampai menutupi kaki dan pergelangan kaki tambahkan beberapa tetes minyak seperti lavender, peppermint atau lemon. Setelah selesai basuh dengan air dingin. Lakukan selama 10-20 menit.

Insomnia

Merendam kaki dalam air dingin sangat baik bagi anda yang memiliki masalah insomnia atau mereka yang memiliki masalah tidur. Masukan kaki sampai kaki merasa dingin. Pengobatan ini juga berguna bagi kaki lelah, pendarahan hidung, flu dan sembelit.

Sirkulasi

Cobalah merendam kaki secara bergantian antara air hangat dan air dingin jika anda mengalami masalah sirkulasi. Mulai dengan merendam kaki selama satu atau dua menit dalam air hangat, kemudian 30 menit dalam air dingin. Cobalah lakukan selama 15 menit kemudian diselesaikan dengan air dingin. (mydoc/rit)

Lebih Lanjut..

Senin, 02 Juli 2007

Tidur Sore ”Merusak Perkembangan Mental Anak”

Para orangtua biasanya membujuk anak-anak mereka segera tidur siang atau sore. Penelitian terbaru, tidur sore berimplikasi buruk pada mental anak


Satu kajian terbaru mendapatkan, aktivitas tidur sore dapat mengganggu pertumbuhan mental anak-anak, demikian penelitan terbacu yang diketuai Dr. John Harsh dan timnya dari Universitas Southern Mississippi, baru-baru ini.

Penelitian yang dilakukan terhadap 738 anak-anak yang berusia dua tahun ke atas mendapatkan, anak-anak --khususnya yang tidur sore-- terbukti sukar tidur malam dan gagal memainkan puzzle dan ketrampilan organisasi.

Dari penelitian, didapatkan, akibat tabiat tidur mereka itu, didapati tidur malam 39 menit lebih lembat daripada rekan sebaya yang tidak tidur siang/sore. “Anak-anak yang tidur sore bukan saja susah tidur malam, tetapi sukar bangun pada keesokan harinya,” ujar Dr. Alyssa Cairns saat mempresentasikan hasil penelitian itu pada Associated Professional Sleep Societies di Minneapolis.

Kajian ini juga didukung penelitian oleh Dr. Kazuhiko Fukuda, dari Universiasi Fukushima yang dikutip New Scientist pada edisi terbaru.

Seorang lagi peneliti Amerika, Dr Joe McNamara dari Universitas Florida, melakukan penelitian terhadap 27 anak-anak TK yang diukur dengan kemahiran mereka memecahkan ermainan ‘puzzle.’

“Anak-anak yang banyak tidur siang hanya dapat menyelesaikan sedikit teka-teki. Semakin lambat mereka tidur malam, semakin kurang daya kecakapan mental mereka. Tidur siang tidak dapat dijadikan pengganti kepada tidur malam,” katanya.

[www.hidayatullah.com]

Lebih Lanjut..

Perut Sakit Melilit ??? Jangan Khawatir...

Pernah sakit perut ? Sakitnya memang luar biasa, perih melilit. Sakit yang satu ini memang tidak bisa diraba, maklum rasa sakitnya berasal dari oragan dala perut. Namun begitu jangan khawatir, ada kisah menarik di zaman nabi tentang pengobatan sakit perut ini.


Abdul Mutawakkil menceritakan, dari Abu Sa'id Al-Khudri, bahwa ada seorang laki-laki yang datang menemui Nabi Shallahu Alayhi Wasallam. Lelaki itu mengadu, "Saudaraku terserang penyakit perut melilit." Dalam riwayat lain diceritakan, "perutnya melilit-lilit." Maka beliau bersabda, "Minumkan madu !" Lelaki itupun pulang ke rumah. Tak lama ia kembali dan berkata, "Sudah kuminumkan madu, tetapi belum juga sembuh". Dalam riwayat lain dikisahkan, "...bahkan penyakitnya semakin bertambah." Demikian dikisahkan bahwa lelaki itu kemudian pulang dan kembali lagi hingga dua atau tiga kali. Setiap kembali Rasulullah selau bersabda, "Minumkan madu...!" Pada kali yang ketiga atau keempat beliau menambahkan, "Sungguh Maha Benar Allah, dan sungguh perut saudaramu yang berdusta" (HR Bukhari, Muslim)

Benar, madu dapat mengurangi rasa sakit perut melilit, bahkan menyembuhkannya. hal ini terjadi karena madu dapat membersihkan kotoran-kotoran yang ada dalam usus, lambung, ginjal, lever, dan pebuluh darah. Madu juga dapat menghilangkan ganjalan-ganjalan dalam saluran pencernaan akibat banyaknya timbunan sisa makanan.

Demikanlah yang digambarkan oleh Nabi berkaitan dengan madu dan sakit perut. Penyakit perut dala kasus ini adalah akibat dari menyantap makanan yang terlalu banyak, hingga kekenyangan. Maka Nabi memerintahkannya untuk menyingkirkan sisa-sisa makanan di usus dengan madu. Mengenai perintah diulanginya pemberian madu tersebut menunjukkan bahwa dalam pemberian obat harus tepat dosisnya. Jika madu atau obat yang lain diberikan kurang dari dosis semestinya maka akan kurang membantu proses penyembuhan, sedang bila kelebihan akan menimbulkan penyakit baru.

Sedang sabda beliau, "Sungguh Maha Benar Allah, dan sungguh perut saudaramu itu berdusta" mengisyaratkan bahwa obat tersebut memang manjur. Penyakit tersebut masih terasa bukan karena obatnya tidak berkhasiat, namun karena perutnya yang bermasalah karena terlalu banyak mengandung zat-zat perusak. Sehingga beliau memerintahkan pengobatannya untuk terus diulang, karena unsur yang harus dibersihkan terlalu banyak.

Wallahu A'lam bish showwab.
sumber : Mukhtazar Thibun Nabawi Ibu Qayyim Al Jauziyyah, Abu Shuhaib Al Karami

Lebih Lanjut..

Minggu, 01 Juli 2007

Lapang Dada

Pada suatu hari ada seorang pemuda yang datang ke rumah seorang kakek yang bijaksana. Pemuda tersebut merasakan hatinya sering gelisah, panik, stress, dan mudah tersinggung sehingga hal itu menyebabkannya selalu berada dalam medan konflik. Untuk itulah ia datang untuk meminta nasehat sang kakek. Kakek itu pun dengan sangat antusias menerima dan mempersilahkannya untuk masuk. Kemudian pemuda itu menceritakan seluruh keluh kesahnya. Sementara sang kakek mendengarkan dengan seksama. Setelah selesai, kakek itu masuk ke dalam rumah kemudian keluar dengan membawa segelas air putih.

"Silahkan diminum� kata sang kakek.
Betapa terkejutnya pemuda itu ketika ia meminum air yang dihidangkan oleh kakek itu.
�Ah� air apa ini kek? Kenapa rasanya asin sekali. Aku belum pernah minum air se-asin ini�.

Sang kakek hanya tersenyum, kemudian mengajak pemuda tersebut ke halaman belakang rumahnya yang luas. Disana terdapat sebuah danau kecil yang airnya bening bersih. Terlihat pula seekor angsa berenang kian kemari. Sang kakek kemudian mendekati pinggir danau dan menaburkan segenggam garam ke seluruh danau sambil menyuruh pemuda itu minum air danau. Tentu saja pemuda itu merasakan air danau yang segar, sejuk dan jernih.

Sang kakek berkata, "Perumpaan gelas dan danau ini adalah seperti hati kita, dan garam sebagai permasalahannya. Terkadang bukan banyaknya masalah yang membuat hati resah, gelisah, dan lainnya. Tetapi karena kita tidak pandai melapangkan dada kita. Segenggam garam ternyata jadi sangat asin dan tidak enak apabila ditaruh pada segelas air. Namun segenggam garam tidak berarti apa-apa apabila kita memiliki hati seluas danau atau lebih luas dari itu".

Cerita diatas sangat menarik untuk disimak dan diresapi karena begitu mudahnya penyakit hati tumbuh berkembang di hati kita. Beratnya masalah tidak mempengaruhi kesehatan hati kalau kita bisa berlapang dada. Orang�orang yang sempit dada (hati), pasti akan merasakan hidup ini sumpek dan berat.

Hati adalah hal yang paling penting dari diri manusia. Menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah, Hati adalah raja, dan anggota tubuh lain prajuritnya. Bahkan diterima atau tidaknya amal seorang anak manusia, tergantung dari hatinya. Allah mengingatkan kita mengenai pentingnya mengelola hati dengan menyuruh kita untuk tidak bersu�udzon karena sebagian darinya adalah dusta. Kita juga dilarang untuk mencari tahu (tajassus), serta selalu mengkonfirmasi setiap berita yang masuk ke kepala kita.

Rasulullah-pun mengingatkan bahwa di dalam diri manusia ada segumpal daging yang kalau baik daging itu maka baik pula seluruh tubuh dan apabila jahat (jelek) maka jelek pula seluruh tubuh. Segumpal daging itu adalah hati.

Kadang rasanya berat sekali untuk melapangkan dada ini ketika dikecewakan dan disakiti oleh orang lain. Bahkan persoalan kecilpun akhirnya menjadi besar karena sempitnya hati ini. Hati yang sempit selalu membuat diri ini tidak mampu menerima kebenaran.

Dalam konsep Zeromind Process (Ary Ginanjar, ESQ) kita diingatkan untuk selalu kembali ke fitrah atau hati nurani (Zeromind) sebelum melakukan dan memutuskan apapun. Hal�hal yang biasanya menghambat dalam melapangkan dada diantaranya adalah: prasangka negatif, pengaruh prinsip hidup, pengaruh pengalaman, pengaruh pembanding, pengaruh kepentingan dan prioritas, pengaruh sudut pandang, dan pengaruh literatur. Wallahu a'lam bishshowab

sumber : hidayatullah.com

Lebih Lanjut..