Senin, 28 Juli 2008

Selaluuu.... ada alasan untuk bersyukur..

Iyalah...

sudah dijanjikan Allah...pada surat Ar-Rahman "Dan nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan ??"..tidak satu atau dua ayat..tapi belasan ayat dengan susunan kata yang sama...


Teladan pagi hari ini...(maaf bila terbata-bata dalam membaca..maklumlah...learning by doing..untuk bahasa kromo inggil..)

Mendengar crita seorang ibu yang usianya kurang lebih 50-60 an...kami ngobrol di Lyn O ke arah JMP. Beliau akan bekerja sebagai pedagang bawang putih, bawang merah...dijajakan ke warung-warung...

"Bawang sak niki murah mbak..namung gangsal ewu sak kilo (5000/kilo)..lha kulo ben dinten payu sepuluh kilo-sewelas kilo..dados nggih angsal seket ewuan (50 rb)..Alhamdulillah halal..sing penting g nyolong..kulo niki namung golek barokahe..."

Yang...diajak bicara (aku) cuman tersenyum..."nggih bu...leres !!"...


Intinya..ibu tadi menceritakan kondisi keluarga di kampungnya...yang juga pas-pasan..pas untuk makan sehari-hari..bukan pas buat beli mobil.. Punya 5 orang anak, 1 orang meninggal...3 orang sudah menikah dan punya 5 cucu, 1 orang lagi mengalami kekurangan dalam hal bicara alias bisu..(sebenarnya ini bukan kekurangan..karena Allah tidak pernah menciptakan makhluk dalam keadaan kekurangan...hanya kita saja yang kurang pandai memaknai setiap kehendakNya...). 1 orang diantara 3 anaknya yang sudah menikah adalah seorang janda dengan satu putra...kesehariannya bekerja menggoreng krupuk...dengan penghasilan rata-rata 8 ribu per hari..(Ya..Allah..kalo di surabaya itu hanya cukup untuk 1 orang-makan saja-belum kebutuhan yang lain..).. Dan anak laki-lakinya yang bisu itu tidak mau berusaha mencari penghasilan...senangnya meminta ke orangtuanya...bla..bla..bla


Ikhwah...

Mari bersyukur untuk makan sehari-hari...yang bagi kebanyakan kita bukan menjadi masalah...

Mari bersyukur untuk pendidikan tinggi yang sudah kita raih..yang bagi kebanyakan orang itu hanyalah mimpi...

Mari bersyukur untuk setiap energi kita di jalan Allah...yang bagi kebanyakan orang 'boro-boro' mikir umat...mikir diri sendiri saja susah..

Mari bersyukur untuk aktivitas kita hari ini....yang bagi kebanyakan orang terbaring di tempat tidur adalah hal terbaik dalam memulihkan kesehatan..

Mari bersyukur untuk ukhuwah ini...yang bagi kebanyakan orang begitu sulit mendapat empati, perhatian, nasihat yang tulus dari orang-orang terdekat...


Akhirnya..

Tidak ada lagi yang bisa menjadi alasan bagi kita untuk tidak bersyukur...kecuali bagi orang-orang yang lupa diri...naudzubillah..semoga kita dihindarkan dari yang demikian..

Lebih Lanjut..

Rabu, 23 Juli 2008

Secercah Kisah Sehari di Rumah..

"assalamu'alaykum, sibuk ukh ? ana telepon anti barusan, tapi dah berangkat..jadi saksi ta ?"...

Short Message Service yang saya kirim ke seorang ikhwah..selang beberapa lama HP berbunyi..


"Iya ukh cr2 peran biar jadi bagian dr jihad fisabilillah ini. Kdr kampus g jd saksi ukh, tp jd operator, bag sms laporn gt. Doain yh..insya Allah..SINAR menang!!!!!"..


Sekelumit semangat yang mulai menyelimuti diri di pagi hari yang dingin..pukul 08.00 saya berangkat menuju TPS 20 bersama kakak, dan sesampai di sana ternyata banyak orang yang sudah antri menunggu giliran mencoblos..ada seorang laki-laki tua yang wajahnya tidak asing bagi kami sedang menjadi panitia pemungutan suara di bagian penjaga kotak suara..ya...beliau adalah kakek kami yang menjabat sebagai ketua RT. .(ooo...ternyata)

Usai mencoblos..saya berniat silaturahim ke rumah seorang ikhwah ITS yang berasal dari Malang...namun sembari menunggu waktu keberangkatan..saya meluangkan waktu sebentar bersama keponakan..dan saat itu juga Ibu sedang bersiap-siap menuju tempat pemungutan suara...


"Jangan lupa no 5 semua..pilwali dan pilgub...grrr"..



Pukul 9.10...berangkat untuk silaturahim...sambil bermotor santai..mengelilingi boulevard pertama di Indonesia..sekaligus mencari angin segar bagi kepenatan pikiran...hingga waktu tempuh yang sebenarnya cuma 25 menit bisa jadi satu jam...


Di dekat UI..(University of Independent alias Universitas Merdeka)...HP berbunyi,


"Assalamu'alaykum. Ukh, jaln masukq dipake pemilihan..Kt ktmu di sby aja yah...Atau di tempat lain"


"Ukh piye ?" Rangkaian sms dari ikhwah yang akan saya temui...


"wa'alaykumsalam...anti ndak bisa kluar ta ?..ni lagi di jaln...q jemput, kita kluar ke suatu tempat sambil bernostalgia..Ok ??"


"Ok yuk kemana ??"...sengaja tidak saya balas karena pulsa mendekati angka 50..


Sampai di gerbang Villa Bukit Tidar...tampak bendera-bendera PKS menghias badan jalan masuk...saya sempatkan diri untuk membeli pulsa..sembari bertanya alamat yang akan dituju..Selang beberapa saat sudah menemukan alamatnya...tapi ketika ada seorang lelaki keluar dari rumah itu...dan saat saya tanya..'' Benar ini rumah ... ??"


"Ooo..bukan mbak.."..


SMS baru..masuk : "sebenarnya nomernya 11A cuma ndak kliatan..depannya no 22"..


Segera meluncur ke TKP yang tidak jauh...sampai depan pagar...ada suara yang menyapa...dan saat dipersilahkan masuk...seekor kucing anggora abu-abu pun menyambut...tak lama kemudian... kami sama-sama keluar menuju tempat teman lama...tapi sayang tidak ada di rumah...jadinya... berjalan tanpa arah..(ada arahnya tapi belum pasti...)


Sambil menghubungi seorang ikhwah lain...yang kebetulan ada di rumah...jadi berangkat menuju tempat beliau....sebelumnya...menuju ke tempat penjualan baju-baju muslimah yang murah...sekedar ingin menunjukkan "ini lo ukh..tempat yang jual gamis murah di Malang..."


Setelah melihat-lihat...balik melanjutkan perjalanan..namun sebelumnya mampir beli kue dulu...


"wah...kliatane mahal ini.."batinku..sebab dilihat dari penampilannya...sangat istimewa meski ukurannya ada yang mini...akhirnya beli 9 macam kue untuk 3 orang...ternyata hanya 9500...yang 500 kardusnya.


Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Villa Sengkaling III B 3...sampai di pintu gerbang...segera mencari alamat yang dituju...koq cuma blok B saja ??...koq ada Jl. Taman Sengkaling juga...bingung...tapi tetap jalan terus...eh..ternyata ketemu di jalan dengan orang yang mau disilaturahimi...(orangnya masih mau mencoblos..)..


Jadinya balik lagi ke rumah dulu...terus disuguhi ragam makanan dan minuman...


***


Sepulang dari silaturahim...saya kembali berkeliling melihat hasil perhitungan suara...tidak jelas berapa hasilnya..namun dari pembacaan sekilas yang saya dengar...no urut 3 paling banyak disebut..sedih...(tapi mungkin ini hanya di TPS sini - bisikku dalam hati...dekat rumah ikhwah tadi...)..Berjalan menuju kelurahan..tapi ternyata masih sepi...akhirnya mengarah ke jalan pulang yang benar...sampai di tengah perjalanan banyak terlihat tanda DILARANG MASUK...syukurlah sambil melihat hasil perhitungan juga..lumayan dapat kenalan akhwat daerah sekitar rumah...tampak kecewa di raut wajahnya...


"Gimana hasilnya mbak ??".. sapaku memulai pembicaraan...


"Jauh ukh...hanya 20...yang no 3 (PDIP)..dapat 200.."...


Setelah meninggalkan lokasi...saya berjalan mencari arah menuju rumah yang bisa dilalui...ada penghitungan suara juga...dan masih saya sempatkan diri untuk meyakini..siapa yang unggul...tapi tetap dengan jawaban yang sama...no 3...


Sampai di rumah...pukul 14.00...melihat TV...update info tentang pilgub...sayangnya selisih antara KARSA dengan KAJI sedikit...terbayang pilgub putaran kedua...


Pukul 16.00 berangkat ke kota Perjuangan...dengan rasa sedih...saya pencet tombol HP...bermaksud mengirim sms ke seorang ikhwah yang telah memberi semangat di pagi hari itu.."gimana ukh, hasilnya ?? ana ada di bis sekarang"...


Balasnya :"ukhti..tlg dibantu terus yah do'anya..ana blm dpt hsil kslruhan. Blimbing (nama kecamatan : red.) rata2 qt no.3. Busyro baru dapat Sukun (nama kecamatan tempat tinggal saya..), qt menang!!!"...ada semacam ketidakrelaan yang muncul...ketika walikota lama itu kembali memimpin...sebagai gambaran....selama beliau memimpin...telah banyak pembangunan yang dilakukan...yach...masih lebih baik kalo yang dibangun itu manusianya..tapi tidak...yang dibangun adalah pusat pertokoan...pusat perbelanjaan..dan mall-mall... Bahkan daerah konsentrasi pendidikan (Unibraw, UM, UMM, MIN,MTsN, SMAN 8, UIN, Unisma SMKN 2..dan banyak lagi yang dekat)..di tengahnya dibangun Malang Town Square (Matos).. jadi ingat bagaimana seorang ikhwah di sana yang tidak mau menginjakkan kaki ke tempat itu karena tidak ingin mengkhianati perjuangan rekan-rekan yang menolak keras pembangunan gedung tersebut.. Ironinya...dari 38 kota/kabupaten di Jatim...Malang (kota) telah menempati urutan ke 34 untuk lulusan SMA...(menyedihkan)....padahal identitas yang tersandang adalah Kota Pendidikan...


***


Kamis pagi...berangkat menuju tempat kerja...ada koran Jawa pos.."PDIP kuasai Malang dan Jombang"...mencari info lebih lanjut ke detik.com : tertinggi no urut 3 (PDIP) meraih 44,38% suara...disusul no. urut 5 (PKS) meraih 20,52% suara...bla..bla..bla...


Mengalihkan perhatian ke Pilgub...headline metropolis menulis : "Surabaya Milik KAJI dan SR.." terbayang bagaimana tidak ada sesuatu pun hal berarti yang saya lakukan menjelang pilgub selama ini...


Perjuangan belum berakhir....


Lebih Lanjut..

Kamis, 17 Juli 2008

Jihad Ibu...

Rasulullah SAW bersabda, ''Setiap jerih payah istri di rumah sama nilainya dengan jerih payah suami di medan jihad.'' (HR Bukhari dan Muslim).Pada dasarnya, Islam telah memberikan keistimewaan kepada para istri untuk tetap berada di rumahnya. Untuk mendapatkan surga-Nya kelak, para istri cukup berjuang di rumah tangganya dengan ikhlas. Tetesan keringat mereka di dapur dinilai sama dengan darah mujahid di medan perang.

Menjadi ibu rumah tangga kedengarannya memang sepele dan remeh, hanya berkecimpung dengan urusan rumah dari A-Z, namun siapa sangka banyak sekali kebaikan dan hikmah yang dapat diperoleh. Ibulah yang mengambil porsi terbesar dalam pembentukan pribadi sebuah generasi.

Pertumbuhan suatu generasi bangsa pertama kali berada di buaian para ibu. Di tangan ibu pula pendidikan anak ditanamkan dari usia dini, dan berkat keuletan dan ketulusan ibu jualah bermunculan generasi-generasi berkualitas dan bermanfaat bagi bangsa dan agama.
Dalam Islam, ini adalah tugas besar, namun sangat mulia dan akan dipertanggungjawabk an di akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, ''Seorang istri pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinannya. '' (HR Bukhari dan Muslim).


Sayangnya, kebanyakan wanita modern saat ini tidak menyukai aktivitas rumah tangga. Mereka lebih bangga bekerja di luar rumah karena beranggapan tinggal di rumah identik dengan ketidakmandirian dan ketidakberdayaan ekonomi. Maka, jadilah peran ibu di rumah dianggap rendah, dan tidak sedikit ibu rumah tangga yang malu-malu ketika ditanya apa pekerjaannya.
Meskipun seorang wanita tidak bekerja setelah lulus sarjana, ilmunya tidak akan sia-sia, sebab ia akan menjadi ibu sekaligus pendidik bagi anak-anaknya. Kebiasaan berpikir ilmiah yang ia dapatkan dari proses belajar di bangku kuliah itulah yang akan membedakannya dalam mendidik anak. Seorang ibu memang harus cerdas dan berkualitas, sebab kewajiban mengurus anak tidak sebatas memberi makan.

Ia harus mampu merawat dan mendidik anak-anaknya dengan benar, penuh kasih sayang, kesabaran, menempanya dengan nilai dan norma agama agar sang anak mampu menghindar dari pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi yang merusak akal dan akhlaknya. Hal itu hanya dapat dilakukan oleh seorang ibu yang cerdas. (Siti Yuliati )

Sumber: republika


Lebih Lanjut..

Selasa, 15 Juli 2008

Kesalahan Yang Terbiasakan

Sebuah kisah yang cukup menyedihkan...tapi lama-lama jadi kebal mendengar kisah-kisah serupa..karena barangkali terlalu sering hal-hal seperti itu terjadi...Yup..berkenaan dengan interaksi antar aktivis dakwah (ikhwan : laki-laki VS akhwat : perempuan).

Awalnya kasus ini menimpa seseorang yang hanif (sebut saja Ayu) yang kemudian mengikuti program halaqoh pekanan. Bisa dijadikan pemakluman karena memang belum tahu ilmu akan ikhtilath, sekian lama waktu berjalan hubungan Ayu dengan Cakep (sang cowok yang sebenarnya juga hanif lalu ikut program halaqoh pekanan) semakin memasuki episode cerita yang kian seru. Keduanya masih berhubungan kendati sedikit demi sedikit ilmu akan pergaulan antar aktivis dakwah yang notabene ada batasan-batasan tersendiri kian dipahami oleh kedua belah pihak. Bagaimana tidak, kedua orang tersebut terdaftar sebagai mentor mahasiswa baru...Namun seiring merambahnya waktu, keduanya mengakhiri hubungan dengan suasana yang jauh dari nuansa kekeluargaan..

Sekarang sang Ayu semakin aktif dalam sebuah organisasi dakwah dan menduduki jabatan penting dalam lembaga tersebut. Sedangkan sang Cakep...mengalami kefuturan, entah sampai dimana sekarang.

Kaget...sedih..marah...karena ternyata di lembaga dakwah tersebut..sang Ayu belum berhenti dari serangan VMJ. Tak ada akar, batang pun jadi...tak ada singa, harimau pun boleh juga...tak ada si cakep...si keren pun bisa..

Tak habis pikir..ikhwan yang megang jabatan sangat-sangat penting di lembaga...kena VMJ dengan si Ayu..tak ubahnya seperti orang yang ndak tahu ilmu pergaulan...dari sms taujih..sms curhat..saling pinjam barang...bahkan sampai surat-suratan...Astaghfirullah. Akhirnya kasus ini sempat tercium oleh beberapa pihak dan dilakukan tabayyun hingga akhirnya terucap janji untuk menghentikan perbuatan yang mencoreng nama dakwah itu.

Kekhawatiran pun sempat mencuat, mengingat sang akhwat benar-benar belum bisa menjaga diri..Dan akhirnya kekhawatiran itu menjadi kenyataan...setelah janji itu terucap...inbox HP masih banyak yang didapat dari sang ikhwan...isinya ...hal-hal yang tidak penting untuk disampaikan...Bahkan seorang Qiyadhah pun tak mampu berbuat apa-apa..

Sedih...teramat sangat...kecewa sekali...
Hanya sebatas itu izzahmu ukhti...

Setelah dirunut...mereka masih tetap berhubungan karena telah menganggap apa yang mereka lakukan adalah hal yang biasa...naudzubillah...

Hadis riwayat Imran bin Husaini ra., ia berkata:
Nabi saw. pernah bersabda: Malu itu tidak datang kecuali dengan membawa kebaikan

Nah kalau bagi mereka apa yang mereka perbuat itu membawa kebaikan...maka hilanglah rasa malu. Padahal kata Rasulullah :

Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih. Dan malu adalah salah satu cabang iman.

Sadar ukhti...sadar .....!!

jangan terjebak buaian syahwat...


Lebih Lanjut..

Kamis, 03 Juli 2008

Tujuh Indikator Kebahagiaan Dunia

Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi'in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :

Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.
Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah. Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu :
"Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita".
Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap “bandel” dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang sholeh.

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.
Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa pundakmu itu ?" Jawab anak muda itu : "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya". Lalu anak muda itu bertanya: " Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?" Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: "Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu". Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita,namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.
Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah. Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya. Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.Kelima, al malul halal, atau harta yang halal. Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya. Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. "Kamu berdoa sudah bagus", kata Nabi SAW, "Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan”. Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.
Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya. Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya. Semangat memahami agama akan meng ”hidup” kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah.Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya sepertiyang dijanjikan Allah. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah. Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia. Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan Allah ke tujuh buah indikator kebahagiaan dunia tersebut ? Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada Allah SWT dengan sesering dan se-khusyu’ mungkin membaca doa ‘sapu jagat’ , yaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW. Dimana baris pertama doa tersebut “Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw” (yang artinya “Ya Allah karuniakanlah aku kebahagiaan dunia ”), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada Allah ke tujuh indikator kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas ra, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang baroqah. Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebagian saja sudah patut kita syukuri. Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu “wa fil aakhirati hasanaw” (yang artinya “dan juga kebahagiaan akhirat”), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah.

Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah. Kata Nabi SAW, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?”. Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh saya pun juga tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?”. Nabi SAW kembali menjawab : “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”. Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah, Amiin).

(Sumber tulisan: ceramah Ustad Aam Aminudin, Lc. )

Lebih Lanjut..

Rabu, 02 Juli 2008

Posisi Perempuan Yang Jadi Imam Sholat...(dimana ya...??)

Pertanyaan :
Saya di tanya sama istri saya perihal posisi imam perempuan dan kemudian saya baca dalam kitab fiqih sunnah terjemahan disanah terdapat hadis yang menyatakan bahwa siti aisyah pernah menjadi imam dan posisinya berada di tengah2......terus saya diskusikan dengan teman katanya hadist tersebut lemah tidak bisa di pakai tapi sayang belum puas dengan penjelasan temen saya itu. yang saya tanyakan tolong jelaskan bagaimana posisi imam perempuan yang sebenarnya?, kalau memang hadits siti aisyah itu lemah atau shahih tolong jelaskan? sebab saya masih bingung mana yang benar? terima kasih atas perhatiannya...

Jawaban :
Segala puji bagi Allah Ta'ala dan semoga Dia menambahkan kepada kita 'ilmu karena ketidak puasan kita dengan methode taqlid dan lebih memilih methode ittiba'. Masalah ini adalah ijma' dari kalangan para shahabat. Kemudian pernyataan bahwa hadits 'Aisyah lemah, hal ini terlalu terburu-buru dan tanpa didasari 'ilmu yang baik, riwayat 'Aisyah bukan cuma satu tapi memilik banyak jalan, maka karenanya Syaikh Al-Albani telah menyatakan hadits itu shahih dalam Tamaamul-Minnah no.99 hal.153

Dan dari bab Adzan :
Dan dari ‘Aisyah, bahwasanya beliau ber-adzan dan berdiri dan mengimami para wanita dan beliau berdiri di tengah-tengah (mereka).
Telah meriwayatkan Al-Baihaqi. Aku (Al-Albani) katakan : (Hadits itu terdapat) dalam As-Sunan Al-Kubra dari jalan Al-Hakim, dan dia meriwayatkan juga di dalam Al-Mustadrak…. tanpa perkataan Imamah bagi wanita, akan tetapi tambahan ini ada baginya jalan lain dari hadits Raa’ithah Al-Hanifiyyah, Bahwa ‘Aisyah meng-imami para wanita dalam shalat Maktubah, maka beliau meng-imaminya di antara mereka di tengah-tengah. ‘Abdu-razzaq, Ad-Daaruquthiy dan Al-Baihaqiy telah mengabarkannya, dan berkata An-Nawawiy dalam Al-Majmuu’ dengan isnad yang shahih, akan tetapi tidak seperti itu.Namun baginya terdapat Syahid (pendukung dari riwayat shahabat lain yang dapat mengangkatnya menjadi Shahih-peny.) dari riwayat Hajirah binti Hushain katanya : Ummu Salamah pernah meng-imami kami dalam Shalat ‘Ashr beliau berdiri di antara kami. Dan hadits ini menguatkan apa yang dimiliki Abi Syaibah[10] dari jalan Qatadah dari Ummu Hasan bahwasanya dia melihat dia telah menyaksikan Ummu Salamah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, meng-imami para wanita, beliau berdiri bersama mereka di shaff mereka.”Aku (Al-Albani) katakan : Dan Isnadnya Shahih

[Ana katakan] Kalaulah tidak berkepanjangan (dan ana tidak akan sanggup mengetiknya), insya Allah akan ana jelaskan hasil tulisan makalah pribadi tentang jalan-jalan tersebut. Namun cukuplah penjelasan shahih dari syaikh Al-Albani rahimahullah sebagai acuan kita, karena beliau telah menghabiskan usianya untuk berkhidmat kepada hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Imam Wanita ketika meng-imami para wanita berada di tengah-tengah shaff (terdepan), boleh dengan adzan (kalau memungkinkan) dan iqamat sebatas kalangan mereka (di rumah atau ruangan tertutup) tidak dengan suara keras mikrofon. Dan ini termasuk Sunnah (Ijma' para Salafush-Shalih)

Lebih Lanjut..