Senin, 25 Juni 2007

Untuk Tujuan Apa Kita Berdakwah ??

Biarkan mereka menilai salah apa yang kita lakukan, asalkan Allah menilai mulia sikap kita dan memberi kebaikan yang berlimpah.



Sakit...?? sedikit sich.. Akan jauh lebih sakit lagi bila Allah menilai sia-sia atas apa yang telah kita lakukan. Sudah bukan kali pertama peristiwa 'perekrutan kader' ini terjadi. Perekrutan orang yang sudah jelas-jelas telah memiliki prinsip. Istilah kasarnya adalah perebutan..

Dengan mengatakan (kurang lebih) :

"Apakah aktivitas Anda di wajihah ini punya visi misi yang jelas ?? ' Atau 'Seberapa besarkah kontribusi kegiatan Anda untuk menegakkan daulah khilafah ? Kalau itu semua hanya memberikan kontribusi yang kecil atau bahkan tidak ada, ya...untuk apa beraktivitas seperti itu. Mending gabung saja di 'sini', karena di 'sini' kita tahu bagaimana mewujudkan khilafah, seperti apa caranya, tahapannya..bla..bla..bla. Karena hanya ada 2 yang jadi pegangan yaitu metode dan cara. Kalau cara bisa bermacam-macam, tapi kalau metode harus sesuai dengan yang dicontohkan Rasul. Kalau sekarang baksos pun terus nanti tidak ada dana lagi untuk mengadakannya kembali, apa baksos itu mampu menjamin keislaman atau menambah keimanan masyarakat ?? Coba ngaji juga dong di 'sini'. Nggak apa-apa koq ndobel.

Ku ingin berkata
:

1. Mbakq yang kucintai karena Allah..tidakkah kau ingat...
     Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kaum (pria)
mengolok-olokkan kaum yang lain, karena boleh jadi
mereka (yang diolok-olokkan) itu lebih baik daripada
mereka (yang mengolok-oLokkan); dan jangan pula
wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita yang
lain, karena boleh jadi wanita-wanita yang
diperolok-olokkan lebih baik dan mereka (yang
memperolok-olokkan)... Barangsiapa
tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang
zalim. (QS Al-Hujurat [49]: 11).
Maka dari itu... "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam,..." (Bukhori-Muslim)

2. Dan tidak jugakah kau ingat:

وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئاً وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ

Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan." (Al-Anbiya':47)

Jadi kenapa harus berputus asa dari rahmat Allah, sementara kebaikan sebesar sawipun tetap berpahala...Dan bukankah keislaman seseorang ataupun hidayah itu juga ditentukan Allah ?? Sementara kita hanya bisa berusaha.. Bahkan seorang Rasul pun tidak mampu mengislamkan pamannya.

"...Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki..."(Ibrahim : 4)

3. Yang menjadi tujuan kami bukan hanya sekedar berdirinya khilafah. Siapa yang tidak ingin...Islam kembali ke jaman kejayaannya..Lebih dari itu, kami berbuat semua ini untuk mendapatkan ridho Allah..Jadi Khilafah pun tegak dengan keridhoan Allah..Visi misi yang jelas.. untuk dunia akhirat.

4. Biarkan kami dengan cara kami sendiri, toh..kami tidak pernah mengusik aktivitas 'njenengan'. Tujuan kita sama bukan..??

5. Mohon tidak lagi mengajak 'ndobel ngaji'. Karena...

كَبُرَ مَقْتاً عِندَ اللَّهِ أَن تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
"Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (Ash-Shof : 3)

Kenapa 'njenengan' tidak ndobel juga...?? :)

6. Daripada energi 'njenengan' habis untuk mengajak ngaji orang yang sudah ngaji, bukankah lebih baik diarahkan untuk saudara-saudara kita yang lain yang belum ngaji..hingga kita berlomba-lomba dalam kebaikan..dan bersama mewujudkan cita-cita indah itu..

Salam ukhuwah...

Tidak ada komentar: