Pertanyaan :
Saya di tanya sama istri saya perihal posisi imam perempuan dan kemudian saya baca dalam kitab fiqih sunnah terjemahan disanah terdapat hadis yang menyatakan bahwa siti aisyah pernah menjadi imam dan posisinya berada di tengah2......terus saya diskusikan dengan teman katanya hadist tersebut lemah tidak bisa di pakai tapi sayang belum puas dengan penjelasan temen saya itu. yang saya tanyakan tolong jelaskan bagaimana posisi imam perempuan yang sebenarnya?, kalau memang hadits siti aisyah itu lemah atau shahih tolong jelaskan? sebab saya masih bingung mana yang benar? terima kasih atas perhatiannya...
Jawaban :
Segala puji bagi Allah Ta'ala dan semoga Dia menambahkan kepada kita 'ilmu karena ketidak puasan kita dengan methode taqlid dan lebih memilih methode ittiba'. Masalah ini adalah ijma' dari kalangan para shahabat. Kemudian pernyataan bahwa hadits 'Aisyah lemah, hal ini terlalu terburu-buru dan tanpa didasari 'ilmu yang baik, riwayat 'Aisyah bukan cuma satu tapi memilik banyak jalan, maka karenanya Syaikh Al-Albani telah menyatakan hadits itu shahih dalam Tamaamul-Minnah no.99 hal.153
[Ana katakan] Kalaulah tidak berkepanjangan (dan ana tidak akan sanggup mengetiknya), insya Allah akan ana jelaskan hasil tulisan makalah pribadi tentang jalan-jalan tersebut. Namun cukuplah penjelasan shahih dari syaikh Al-Albani rahimahullah sebagai acuan kita, karena beliau telah menghabiskan usianya untuk berkhidmat kepada hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa Imam Wanita ketika meng-imami para wanita berada di tengah-tengah shaff (terdepan), boleh dengan adzan (kalau memungkinkan) dan iqamat sebatas kalangan mereka (di rumah atau ruangan tertutup) tidak dengan suara keras mikrofon. Dan ini termasuk Sunnah (Ijma' para Salafush-Shalih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar