Rabu, 02 Januari 2008

TAHUN BARU, SEMANGAT BARU

Awal tahun hijriah merupakan momentum yang sangat penting dalam sejarah Islam. Sukses da’wah Rasulullah SAW diawali dengan hijrahnya beliau bersama para sahabat ke Yastrib yang kini bernama Madinah. Rasulullah telah menamakan bulan Muharam sebagai bulan Allah (shahrullahi). karena kemuliaan dan kelebihan bulan ini karena sesungguhnya Allah SWT tidak merujukkan kepadaNya melainkan oleh golongan khusus di kalangan makhluk - makhlukNya.

Menurut Al-Hassan Al-Basri r.a sesungguhnya Allah telah membuka lembaran tahun baru di dalam takwim Islam dengan bulan Muharram. Tidaklah terdapat bulan yang lebih mulia dalam takwim Islam. Mengapa bulan ini dinamakan bulan Allah, sebab besarnya kehormatannya / kemuliaannya setelah bulan Ramadhan.

Muharam, bulan yang tiba-tiba menghentak batin kita untuk segera mengenang peristiwa besar dalam sejarah, yaitu peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW. dari kota Makkah menuju kota Madinah.

Setiap awal tahun tahun hijriyah seperti ini kita seharusnya sebagai umat Islam segera membangun semangat baru untuk meningkatkan ketakwaan dalam diri kita. Meningkatkan ketaatan kepada Allah. Dan kita segera mengucapkan pada hari-hari yang telah lewat dari tahun hijriyah sebelumnya: “Selamat jalan, selamat menjadi teguran sejarah atas segala kekurangan dan kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang telah menyebabkan malapetaka dan kesengsaraan terhadap hidup kami di dunia maupun di akhirat.”

Apa yang menarik dari setiap kita memasuki tahun baru adalah munculnya kesadaran baru dalam diri kita.

Kesadaran akan beberapa hal:
Kesadaran bahwa diakui atau tidak usia kita telah berkurang. Sementara investasi pahala untuk simpanan di akhirat masih sangat tipis, dibanding nikmat-nikmat Allah yang setiap detik selalu mengalir. Tiada putus-putusnya. Dari segi ini saja kita seharusnya merasa malu, di mana kita yang mengaku sebagai hamba Allah tetapi dalam banyak hal orientasi kita menkonsumsi nikmat-nikmat Allah dan lupa bersyukur kepadaNya, bahkan kita sering mengaktualisasaikan diri kita sebagai hamba dunia. Kita masih saja lebih banyak sibuk menginvestasi kepentingan dunia dari pada investasi untuk akhirat. Dengan datangnya tahun baru ini, semoga semangat untuk membangun kemegahan akhirat lebih kuat dari semangat untuk membangun kemegahan dunia.

Tahun hijriyah berjalan seirama dengan perjalanan sejarah Rasulullah SAW. Sungguh banyak peristiwa besar dalam sejarah Islam yang hanya terekam dalam bulan-bulan hijriyah. Seperti awal turunnya Al-Qur’an, titik permulaan hijrah, tanggal kemenangan dalam perang Badar dan lain sebagainya. Hari-hari besar Islam, seperti hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, sangat terkait dengan penanggalan hijriayah ini.

Dalam arti kata lain kita akan menjadi pribadi yang pandai membangun masa depan dengan pijakan masa lampau yang kokoh dan benar. Dan kita dengan langkah ini tidak mengulang kesalahan dan kecelakaan masa lalu. Sebagaimana yang tersebut dalam sebuah riwayat: “Seorang mu’min tidak akan pernah terjerumus dalam jurang yang sama dua kali”. ( HR Muslim)

Dengan demikian, adalah kesadaran yang benar jika dalam permulaan tahun baru hijriyah ini, kita umat Islam membangun tekad baru, untuk meningkatkan ketakwaan dan ketaatan kepada Allah. Karena hanya dari tekad inilah segala krisis yang pernah kita lalui pada tahun-tahun sebelumnya akan bisa diatasi. Selamat memulai tahun baru hijriyah dan selamat membangun masa depan umat ini dengan ketakwaan yang hakiki.

***

Keutamaan Bulan Muharram

Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan (diharamkan) oleh Allah swt sejak diciptakannya langit dan bumi yaitu (Dzulqa’dah Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) maka dilarang untuk berperang didalamnya. Allah berfirman:

“Sesunggunhnya jumlah bulan di kitabullah (al quran) itu ada dua belas bulan sejak Allah menciptakan langit dan bumi, empat diantaranya adalah bulan-bulan haram” (QS. At Taubah: 36).

Pada bulan muharram ini kita disunnahkan untuk berpuasa, dan itu merupakan puasa yang paling utama setelah puasa ramadhan, Rasululllah SAW bersabda:

Dari Abu Hurairah ra Rasululllah rBersabda: “Sebaik-baik puasa setelah puasa ramadhan adalah puasa dibulan muharram, dan sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam” (HR. Muslim).

Dalam hadits lain beliau menjelaskan bahwa puasa pada hari ‘asyura (10 Muharram) bisa menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah lewat.

Dari Abu Qatadah ra. Rasululllah pernah ditanya tentang puasa hari ‘asyura, beliau bersabda: “Saya berharap ia bisa menghapuskan dosa-dosa satu tahun yang telah lewat” (HR. Muslim).

Hanya saja puasa dibulan ini ada beberapa tingkatan, yang paling sempurna adalah Berpuasa tiga hari, sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, yaitu puasa tanggal 9,10 dan 11 Muharram.

Tingkat kedua yaitu berpuasa pada hari itu dan satu hari sesudah atau sebelumnya, yaitu puasa tanggal: 9 dan 10, atau 10 dan 11.

Tingkat ketiga yaitu puasa pada tanggal 10 saja, hal ini karena ketika Rasulullah memerintahkan untuk puasa pada hari ‘asyura para sahabat berkata: itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang yahudi dan nasrani, beliau bersabda: jika datang tahun depan Insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan, akan tetapi beliau meninggal pada tahun tersebut”. (HR. Muslim).

Oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk puasa pada hari-hari tersebut karena ia mempunyai fadhilah yang sangat besar, karena setiap kita sangat membutuhkan ampunan dari-Nya, betapa banyak dosa yang kita lakukan tiap hari, bahkan setiap saat. Akhirnya kita memohon semoga Allah swt. menerima semua amal ibadah kita dan menjadikannya sebagai pemberat timbangan kebaikan kita diakhirat nanti, aamin.

Tidak ada komentar: