Minggu, 28 Oktober 2007

Perbedaan itu...

Kadang begitu indah ketika satu sama lain bertaut salng melengkapi...
Kadang begitu menyakitkan ketika satu sama lain bersaing tanpa tujuan yang jelas..
Hanya memuaskan nafsu, atau hanya sekedar memenangkan akal...

Itulah...
bukan sebagai keangkuhan diri ataupun tendensi fanatisme pemikiran...
semoga cerita ini menjadi introspeksi bagi kita, terutama saya...

cerita yang terbingkai oleh haru biru perjumpaan dengan seorang sahabat...
hanya 1 kelompok berbeda cara berpikirnya diantara sekian banyak kelompok 'pencari Tuhan' dalam sebuah sekolah. Dan hanya 4 orang dari 8 orang dalam satu kelompok itu yang tetap survive hingga kini..(ini kelompok akhwat, kalo ikhwan semuanya sama dengan cara berpikir kebanyakan kelompok)

sementara 4 orang yang lain
Ada yang berpindah ke pemikiran 'umum' di sekolah
Ada yang entah lupa atau tidak tahu...kembali ke jaman jahiliyyah
Ada yang berhenti total dari aktivitas semenjak lulus sekolah.

entahlah kebanyakan orang-orang yang mengalami kefuturan itu kuliah di malang..
bahkan sepertinya tidak ada lagi sebutan 'aktivis dakwah' bagi mantan pengurus SKI..
khusunya para ikhwan...

bahkan yang sangat mengagetkan..seorang ikhwan yang dianggap paling 'safe' diantara ikhwan-ikhwan lain itu pun ternyata pacaran...naudzubillah min dzalik...tidak habis pikir bagaimana dengan yang lain..entah mantan ketum, mantan kabid...sama saja...(nyleneh)..

analisis sementara...kejenuhan adalah faktor penyebab utama..
bagaimana tidak 4 orang yang survive itupun pernah menjadi 'korban' dari cara berpikir kebanyakan kelompok di sekolah..hingga 'tarik-menarik' secara terang-terangan pun pernah dialami..(iklim yang sangat tidak nyaman)..
Jadi sedikit banyak tahulah tentang materi yang diberikan...yang berkisar tentang hal senada..

Terlebih lagi sampai ada yang bertanya.."Mbak apa sih pentingnya i'tikaf ramadhan..??" tanya seseorang yang sedang marah karena ketinggalan rombongan i'tikaf..
Haa ?!???..dilihat tipikal orangnya termasuk getol mencari teman baru..tapi koq...hal seperti itu masih ditanyakan..??

Yach...karena butuh penjelasan lebih barangkali...pikir kami.

Manusia hakikatnya terbagi dalam 3 kebutuhan mendasar..
Jika salah satu diantaranya tidak terpenuhi dengan baik, maka terjadilah apa yang dinamakan ketimpangan yang mengarah ke sesuatu yang lebih besar efek negatifnya..

jasad yang dipenuhi dengan makan, istirahat, dll
akal yang dipenuhi dengan ilmu
hati / ruhiyah yang dicukupi dengan dzikir

Bila kebutuhan jasadi tidak terpenuhi, maka timbullah rasa sakit
Bila kebutuhan akal terabaikan, muncullah kebodohan, keterbelakangan, bahkan kemunduran
dan bila ruhiyah terbengkalai, akan terasa kegundahan, resah...

Muwazanat..
keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan itulah yang menjadikan manusia survive...
Dan tidak bisa dipungkiri...ilmu Allah begitu luasnya, terlalu sempit cara kita berpikir jika memandang segala sesuatu dengan hal-hal yang itu-itu saja..Atau ilmu yang diperoleh juga berat sebelah..yang terkadang kita pun butuh ilmu yang ringan meski hanya ilmu memasak..

Allahu a'lam..
karena hidayah terlalu mahal untuk digadaikan...

Tidak ada komentar: